Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan perlu anggaran sebesar 2 triliun dolar AS untuk mengembangkan perekonomian di luar pulau Jawa, sehingga terjadi pemerataan perekonomian di seluruh Indonesia.

"Perlu dua triliun dolar AS untuk pengembangan perekonomian luar Jawa," kata Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri di Jakarta, Jumat.

Presiden menganggap, pengembangan perekonomian Indonesia belum merata. Sebagian besar perkembangan ekonomi terjadi di Jawa.

"Perekonomian yang berkembang Jawa rasionya 58 persen, hampir 60 persen," kata Yudhoyono.

Menurut presiden, pemerintah telah membuat perhitungan tentang pengembangan kawasan luar Jawa. Hal itu antara lain tertuang dalam program percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia.

Diharapkan perekonomian luar Jawa harus sudah berkembang dalam waktu 15 tahun. "Tidak boleh eksplorasi terus terjadi di tanah Jawa," katanya.

Kepala Negara berharap, sudah saatnya bagi Pulau Jawa untuk menjadi kawasan pusat industri berteknologi tinggi, pusat jasa, serta pusat penelitian dan pengembangan.

Rapimnas Kadin yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu berlangsung 1-3 April 2011 di Jakarta dan Makassar dengan mengusung tema "Realisasi Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas untuk Akselerasi Ekonomi Daerah Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN."

Pembukaan Rapimnas juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama berbagai bidang antara Kadin dengan sejumlah kementerian dan lembaga setingkat kementerian.

Sejumlah lembaga yang bermitra dengan Kadin itu antara lain Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan BKPM.(*)

(T.F008/S004)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011