Sebenarnya pertandingan itu dapat berkesudahan 10-5 atau 8-4, itu merupakan pertandingan hebat bagi penonton
Milan (ANTARA News) - Pelatih Schalke 04 Ralf Rangnick menyatakan timnya mendapat imbalan karena memiliki mental menyerang ketika mengalahkan juara bertahan Inter Milan 5-2 di San Siro, Selasa waktu setempat.

Bos Inter Leonardo mengakui permainan baik mereka menurun ketika ia menyaksikan timnya kalah untuk kedua kalinya dalam tempo tiga hari pada laga amat krusial itu.

Pada pertandingan Sabtu, mereka kalah menyakitkan 0-3 atas tetangga mereka AC Milan pada laga papan atas sehingga angka mereka terpaut lima poin dalam klasemen Seri A.

Pada kedua pertandingan itu, pemain mereka Cristian Chivu dikeluarkan dari lapangan tapi pada kedua pertandingan itu mereka sudah sempat memimpin.

Tapi ketika melawan Schalke, mereka kandas 2-5 sementara Rangnick mengatakan mereka menang karena pemainnya melakukan pendekatan menyerang.

"Saya hanya dapat mengatakan, pertandingan itu amat fantastik. Tidak ada momen yang membosankan dalam laga itu," katanya.

"Sebenarnya pertandingan itu dapat berkesudahan 10-5 atau 8-4, itu merupakan pertandingan hebat bagi penonton," katanya.

"Sejak menit awal kami sudah menerapkan sepak bola menyerang. Dengan pola ini biasanya peluang menjadi sedikit, tetapi sebaliknya kami menciptakan banyak peluang," katanya.

Inter mengawali gol ketika terjadi serangan manis dari Dejan Stankovic saat pertandingan baru berlangsung 27 detik, lewat tendangan mendatar yang tidak dapat dijinakkan penjaga gawang.

Joel Matip menyamakan kedudukan sebelum Diego Milito kembali membuat tim tamu memimpin tetapi Edu mencetak golnya sebelum turun minum.

Raul mencetak golnya yang ke-70 dalam kompetisi Liga Champions, kemudian Andrea Ranocchia melakukan gol bunuh diri dan Edu menambah golnya yang kedua bagi timnya.

"Kami tahu bagaimana cara membalas gol pertama mereka itu," kata Rangnick.

"Setelah menyaksikan Inter kemasukan gol pada detik ke-47 pada laga derbi, saya tidak pernah berharap kami kemasukan lebih cepat, tetapi kini yang penting kami mampu membalasnya," katanya.

Raul mengatakan, tim Royal Blues, julukan Schalke, membuktikan diri mereka sebagai tim yang bagus.

"Pada babak pertama, kami nyaris berimbang tetapi pada babak kedua Schalke bermain lebih bagus," katanya.

"Ini merupakan langkah penting. Inter adalah tim juara dan tanding ulang nanti tidak dapat dianggap enteng," katanya.

"Ini amat menggembirakan, tidak setiap tim dapat mendatangi lapangan tim penyandang gelar dan mencetak lima gol," katanya.

"Setelah mengawalinya dengan sulit, akhirnya kami membuktikan diri sebagai tim hebat," katanya.

Leonardo tidak mau menyerah dalam pertarungan itu tetapi ia mengakui pertandingan di Jerman minggu depan akan terasa sulit.

"Kami sudah berusaha keras untuk dapat tampil pada jenjang ini dan rasanya tidak realistis mendapatkan hasil saat ini di sini. Tetapi dalam sepak bola, segala sesuatunya dapat saja terjadi," katanya.

"Rasanya sulit menganalisis kekalahan ini, karena pertandingan diawali dengan amat bagus lewat gol Stankovic," katanya.

"Schalke memiliki tujuh atau delapan peluang dan mencetak lima gol, kami sedikitnya menciptakan peluang sebanyak itu juga, tetapi kami hanya mencetak dua gol. Kami mendapatkan pelajaran dari pertandingan ini," katanya.

Kendati Leonardo sudah melakukan hal baik bagi Inter dan membawa Milan ke urutan ketiga kompetisi musim lalu, rekornya dalam pertandingan penting amat menyedihkan.

Ia tidak pernah meraih kemenangan kompetisi Liga Champions di kandang sendiri dalam enam usahanya dan ia kalah dalam tiga laga derbi Milan dengan agregat 0-9.

Dalam dua laga penting musim ini dalam waktu tiga hari, Inter kalah 0-3 dan 2-5 dan pada musim lalu pada putaran kedua turnamen ini, Milan kalah agregat 2-7 atas Manchester United.

"Sulit rasanya menganalisis ini, setiap pertandingan memiliki cerita tersendiri, tapi kami sudah memenangi banyak pertandingan," katanya.

"Banyak pertandingan lain sebagai cerita pendek dalam karir saya sebagai pelatih dan Anda dapat bercerita banyak pula tentang itu," katanya.

"Saya memenangi banyak pertandingan. Kami sudah mencetak banyak gol, tetapi kami mengalami pula kekalahan," katanya.

"Anda dapat mengatakan sesuatu berdasar statistik dan bisa mencampakkan yang lainnya, kemudian mengatakan apa yang ingin Anda katakan. Statistik amat teknis," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011