Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Muhammad Chatib Basri menyatakan bahwa pasar surat utang atau obligasi dalam negeri masih menarik bagi investor pada tahun ini, kendati gejolak pasar global, termasuk pada sektor komoditas, masih tinggi.

"Obligasi masih bagus karena yield-nya yang didapat masih tinggi di negara-negara emerging market termasuk Indonesia," kata M chatib Basri.

Ia menambahkan, mata uang rupiah berhasil menguat signifikan terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir ini, dan akan menambah kepercayaan pelaku pasar surat utang.

"Terapresiasinya mata uang kita akan menambah kepercayaan para pelaku pasar," ujarnya.

Ia mengatakan, posisi obligasi di pasar internasional (global bond) juga masih menarik. Apalagi, kata dia, saat ini potensi pasar penerbitan surat utang global cukup menjanjikan dan relatif baik dari sisi permintaan pasar.

"Global bonds masih bagus karena bunga di Amerika masih rendah. Kalau mereka beli bond terutama dari domestik, dan mata uang rupiahya menguat maka dia akan untung dua kali. Dengan membeli global bond domestik maka yield yang didapat investor akan tinggi, dan akan mendapat tambahan keuntungan dari apresiasi penguatan rupiah" kata dia.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito yang mengatakan bahwa pasar obligasi tahun ini masih akan positif dan diperkirakan akan ramai pada kuartal pertama.

"2011 mestinya lumayan ramai apalagi di semester pertama ini banyak minat. Potensi pasarnya besar. Saya yakin itu, semua melihat performance Indonesia cukup bagus," kata dia.

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas berencana akan menangani penerbitan obligasi sekitar 10-15 perusahaan dengan total nilai di atas Rp10 triliun pada 2011.

PT OSK Nusadana Securities Indonesia juga akan menangani penerbitan obligasi senilai Rp800 miliar hingga Rp1 triliun dalam waktu dekat.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011