Roma (ANTARA News/Reuters) - Sekitar 130 orang hilang dan sedikitnya 15 lainnya diduga tewas setelah sebuah kapal yang membawa para migran dari Afrika Utara tenggelam di lepas pantai Sisilia Rabu pagi,kata para pejabat penjaga pantai.

Tim pertolongan menyelamatkan sekitar 50 orang setelah kapal itu tenggelam sekitar pukul 04:00 waktu setempat (09:00 WIB) di selatan pulau Lampedusa, tetapi angin kencang dan gelombang tinggi menyulitkan bagi kapal-kapal penjaga pantai dan helikopter polisi untuk beroperasi.

Lima belas mayat terapung di laut itu pada Rabu siang, kata para pejabat.

Lampedusa, sekitar pertengahan jalan antara Sisilia dan Tunisia menjadi titik api bagi krisis imigrasi yang meningkat yang dipicu oleh pergolakan di Afrika Utara dan penghapusan pengawasan perbatasan yang ketat.

Sekitar 20.000 migran ilegal, sebagian besar pria muda dari Tunisia berharap untuk mencari kerja di Eropa tiba tahun ini, memenuhi prasarana pulau kecil, yang biasanya hidup dari menangkap ikan dan turisme.

Ribuan orang terpaksa tinggal di tempat-tempat penampungan tenda sampai Perdana Menteri Silvio Berlusconi berusaha mengakhiri keadaan darurat selama beberapa minggu dengan mengirim kapal-kapal khusus untuk membersihkan pulau itu.

Akan tetapi,tindakan etrsebut hanya memindahkan masalah itu ke daerah-daerah lainnya di Italia dan menyebabkan pertentangan di antara pemerintah-pemerintah regional menyangkut di mana pusat-pusat penampungan para migran itu akan didirikan.

Pada Selasa, Menteri Dalam Negeri Italia Roberto Maroni menandatangani satu perjanjian dengan pemerintah Tunisia dalam usaha menghentian arus imigran itu, menjanjikan bantuan, meningkatkan kerja sama polisi dan kemungkinan pemulangan para imigran gelap.

Perjanjian itu dikonfirmasikan Rabu oleh sidang kabinet di Roma yang membentuk satu kelompok kontak antar kementerian untuk memantau kemajuan.(*)

(Uu.H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011