Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan berbagai indikator ekonomi domestik seperti penjualan ritel, keyakinan konsumen, hingga industri manufaktur menunjukkan ekonomi Indonesia terus merangkak naik karena terkendalinya kasus COVID-19.

“Kemudian kalau kita lihat, kita bisa kendalikan COVID-19, pegang betul COVID-19, ekonominya insyaallah akan merangkak naik. Indikator itu sekarang kelihatan,” kata Presiden Jokowi dalam seminar Kompas100 CEO Forum disaksikan di Jakarta, Kamis.

Presiden merinci hingga Oktober 2021, indeks keyakinan konsumen sudah melompat ke 113,4 atau sama dengan seperti tren sebelum pandemi COVID-19 melanda. Ia meyakini keyakinan konsumen akan terus meningkat ke depannya sehingga memperbaiki konsumsi masyarakat.

Baca juga: Presiden: Kunci pertumbuhan ekonomi 2022 hanya pengendalian COVID-19

Indeks Penjualan Ritel, kata Presiden juga terus menguat dan tumbuh 5,2 persen pada Oktober 2021 karena mobilitas masyarakat mulai pulih sejalan dengan kasus COVID-19 yang mulai mereda. Kemudian, data pembelian atau Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia telah meningkat ke 57,2 karena permintaan masyarakat mulai pulih sehingga industri kembali berproduksi.

“Tak mungkin tidak ada demand (permintaan) dia berproduksi, sehingga kita berada di 57,2. Permintaan tidak hanya dalam negeri tapi juga ekspor,” kata dia seraya menambahkan ekspor telah tumbuh 53 persen dan impor 51 persen per Oktober 2021.

Baca juga: Presiden: RI di G20 akan kontribusi untuk pemerataan kemakmuran dunia

Pemulihan ekonomi meskipun bergulir secara bertahap, kata Presiden, harus dilanjutkan. Upaya penting untuk melanjutkan pemulihan ekonomi adalah dengan keberhasilan mengendalikan COVID-19.

“Kemarin saya lihat ada lima provinsi yang naik (kasus COVID-19), naik sedikit saja, hati-hati ini. Ini harus dikejar, turunkan lagi, kirim tim ke sana,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 mencapai 3,7-4,5 persen (year on year/yoy), setelah di kuartal III 2021 sebesar 3,51 persen (yoy) dan di kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen (yoy).

Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi kontribusi Muhammadiyah saat pandemi

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021