Jakarta (ANTARA) - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengambil bongkahan beton dan besi Gedung SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat, yang roboh guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Sampel beton dan besi saja sama data teknis pembangunannya," kata salah satu petugas pemeriksa dari Puslabfor Mabes Polri Kompol Hariyandi saat ditemui di lokasi, Kamis.

Baca juga: Empat korban gedung SMAN 96 yang roboh sudah pulang dari rumah sakit

Hariyandi tidak bisa berbicara banyak terkait proses pemeriksaan yang dilakukan Puslabfor dan juga belum bisa memastikan penyebab gedung roboh saat proses renovasi tersebut.

Jika pemeriksaan berjalan lancar, dia memperkirakan penyebab robohnya gedung tersebut akan diketahui seminggu ke depan.

"Paling cepat seminggu ya, kita analisa dulu," kata dia singkat.

Sebelumnya, Gedung SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat, ambruk saat proses renovasi besar pada Rabu kemarin.

"Jadi itu lagi proses pembangunan baru, rehab total," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Aroman.

Baca juga: Wagub DKI minta telusuri penyebab gedung SMAN 96 Jakbar yang roboh

Aroman mengaku belum mengetahui pasti kronologi dan penyebab utama robohnya gedung SMA tersebut.

Namun demikian, Aroman memastikan robohnya gedung tersebut mengakibatkan empat korban yang terdiri dari para pekerja bangunan.

Beberapa dari korban luka tersebut ada yang menderita patah kaki dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Jadi puingnya menimpa para pekerja. Warga sekitar enggak kena karena jauh, enggak ada warga luka," tutur Aroman.

Aroman belum dapat memastikan proses rehabilitasi SMAN 96 itu akan dilanjutkan atau dihentikan sementara karena proyek renovasi sekolah tersebut merupakan program Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Puslabfor Mabes Polri datangi lokasi robohnya gedung SMAN 96 Jakbar

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021