Semarang (ANTARA News) - K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku tidak akan hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan digelar di Kota Surakarta, 27-29 Januari 2009.

"Saya tidak datang karena ada Jusuf Kalla," kata Gus Dur seusai memberikan arahan dihadapan ratusan kader dan simpatisan PDIP di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng di Jalan Brigjen Soediarto Semarang, Minggu.

Gus Dur mengatakan, sebenarnya dirinya diundang oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Saya diundang oleh Mega," kata Gus Dur yang saat itu menggunakan baju batik lengan panjang dan peci warna coklat dengan celana panjang warna hitam.

Dalam kesempatan itu, Gus Dur di antaranya, didampingi K.H. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dan K.H. Hayatun Abdullah Hadziq (Gus Hayatun). Setelah memberikan arahan di Kantor DPD PDIP Jateng, Gus Dur yang saat itu mengunakan kursi roda melakukan istigasah di Ponpes At Thorihiyah.

Sebelumnya Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah, Nunik Sri Yuningsih mengatakan, sejumlah tokoh yang telah diundang dan kemungkinan besar hadir di antaranya, Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

"Sri Sultan yang dikabarkan tidak dapat datang sepertinya sudah memberikan konfirmasi untuk hadir," kata Nunik.

Menurut dia, seluruh peserta dari 33 provinsi di Indonesia sudah memastikan kehadirannya dalam rakernas yang akan dilaksanakan di Hotel Sunan Solo.

"Ada sekitar 1.300 peserta dari seluruh Indonesia yang dipastikan hadir," katanya.

Adapun sejumlah agenda yang akan dibahas dalam rakernas tersebut antara lain target pemenangan Pemilu legislatif 2009, membahas skenario ideologi perjuangan partai ke depan, dan kriteria calon wakil presiden yang bakal mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Dalam rakernas ini tidak dibahas mengenai nama calon wakil presiden yang akan diusung PDIP, namun hanya penentuan kriteria calon yang akan dipilih," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009