Padang (ANTARA News) - Soal ujian nasional (UN) 2011 untuk siswa SMA, SMP dan SD sederajat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dikirim pada Minggu (10/4) dan telah sampai di Mentawai.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sumbar, Burhasman Bur, mengatakan, soal UN untuk siswa SMA, SMP dan SD sederajat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, telah dikirim langsung dari tempat percetakan soal UN di Jakarta menggunakan pesawat, dan langsung dibawa ke Mentawai.

"Cetak soal UN untuk Sumatera Barat selesai proses cetak pada Minggu (10/4) dan khusus untuk Kepulauan Mentawai telah dilakukan pengiriman dan dilaporkan telah diterima oleh Dinas Pendidikan Mentawai," katanya di Padang, Senin.

Ia mengatakan, secara khusus pengiriman soal untuk Mentawai memang dilakukan lebih awal mengingat geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai terbilang sulit dan membutuhkan waktu distribusi yang panjang.

Setelah sampai, Disdik Mentawai harus mendistribusikan lagi soal-soal UN tersebut ke sekolah-sekolah yang ada di pulau-pulau lainnya seperti Pulau Siberut, dan Sikakap, termasuk ke daerah terpencil Mentawai.

Secara umum, kata Burhasman, pendistribusian soal UN untuk 18 Kabupaten/kota lainnya di Sumbar dilakukan pada H-3 pelaksanaan UN, katanya. Sedangkan pendistribusian ke Kecamatan di Kabupaten/kota disampaikan

Burhasman menambahkan, UN 2011 di Kabupaten Kepulauan Mentawai diikuti oleh 3258 peserta. 618 peserta merupakan siswa SMA (235 jurusan IPA, 383 jurusan IPS), 1004 peserta tingkat SMP (852 pelajar SMP Negeri, 152 pelajar SMP Swasta), 1617 murid SD (1496 murid SD Negeri dan 121 murid SD Swasta) dan 19 peserta murid Madrasah Ibtidaiyah Swasta.

Terkait kondisi sekolah di Mentawai saat ini, masih ada siswa yang belajar di sekolah darurat, namun untuk peserta UN, telah ditanggulangi dengan memindahkan peserta ke sekolah yang bangunannya lebih baik.

"Dari laporan Dinas Pendidikan Mentawai, diperoleh informasi bahwa peserta UN 2011 yang sekolahnya rusak dan hancur akibat bencana, telah dipindahkan ke sekolah yang lebih baik," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011