Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa menyatakan tidak ada sesuatu yang luar biasa dalam kontrak baru kesepakatan partai politik anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada dasarnya, menurut Hatta yang juga Menko Perekonomian, kontrak kesepakatan yang baru tersebut memiliki kandungan yang sama dengan kontrak yang lama.

"Saya sudah baca dan menurut pandangan saya tidak ada sesuatu yang luar biasa, sama dengan yang lama spirit-nya,"  kata Hatta di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Selasa.

Hatta mengaku sudah membaca kontrak baru, yang oleh Golkar disebut hanya penguatan kontrak bukan kontrak baru, yang merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Sekretaris Sekretariat Gabungan partai politik koalisi, Syarif Hasan, kontrak kesepakatan yang baru tersebut pada prinsipnya menitikberatkan penguatan koalisi yang tidak hanya pada jajaran eksekutif tetapi juga di dalam parlemen.

Dalam kesepakatan yang baru itu, menurut dia, juga diatur tentang evaluasi yang akan dilakukan secara berkelanjutan.

Selain menghasilkan kontrak kesepakatan baru, evaluasi koalisi yang dilakukan oleh Presiden Yudhoyono juga mengubah struktur organisasi sekretariat gabungan.

Ketua Umum Aburizal Bakrie yang semulai menjabat ketua harian setgab kini posisinya bergeser menjadi wakil ketua umum.

Sedangkan pimpinan rapat rutin setgab akan dijabat oleh ketua umum partai politik anggota koalisi secara bergiliran, yang menurut Syarif Hasan bertujuan agar para anggota koalisi memiliki kontribusi dan rasa keterlibatan lebih tinggi.

Syarif mengatakan sampai saat ini hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belum menentukan sikap terhadap kontrak kesepakatan koalisi yang baru.

(D013*P008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011