Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengincar dana PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) sebesar Rp3 triliun untuk dikelola dalam kerja sama cash management yang akan memberikan layanan jasa perbankan diantaranya pembayaran pensiun dan santunan Asabri secara tunai maupun melalui rekening tabungan BNI.

"Dengan kerja sama ini kita berharap, dana Asabri yang masuk ke BNI bisa bertambah, minimal dari dana investasi yang ada di Asabri, Rp3 triliun-nya bisa masuk ke BNI," ujar Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa.

Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dalam kesempatan itu menjelaskan, selain kerja sama cash management BNI berencana melakukan co-branding dengan menerbitkan kartu bagi peserta Asabri yang bisa dipakai untuk melihat saldo tunjangan hari tua (THT) di ATM.

Dia mengatakan, dengan berbagai dukungan BNI terhadap Asabri dalam layanan jasa perbankan, diharapkan kinerja Asabri bisa meningkat dengan pesat.

Sementara itu, Direktur Utama Asabri Adam R Damiri mengatakan bahwa dana Asabri yang ada di BNI berupa deposito senilai Rp850 miliar dan diharap bisa bertambah, seiring nilai tambah yang bisa diberikan BNI kepada Asabri.

"Jadi tergantung dari BNI, apakah bisa memberikan keuntungan yang lebih bagi kami, karena kami harus memberikan imbal hasil ke peserta setiap tahunnya sebesar 12 persen," kata Adam.

Dikatakannya, dana investasi yang dikelola Asabri saat ini mencapai Rp13,5 triliun, yang 78 persen dialokasikan ke portofolio obligasi, sedangkan sisanya ke instrumen lain seperti saham dan reksa dana.

"Tahun ini kita akan merubah jadi 90 persen obligasi dan instrumen lainnya hanya sekitar 10 persen," katanya.

Tahun 2010 pendapatan Asabri mencapai Rp605 miliar dengan laba bersih mencapai Rp249 miliar. Angka laba bersih tersebut melebihi target yang ditentukan pada 2010 sebesar Rp248 miliar.

"Laba bersih kita targetkan terus meningkat misalnya pada 2009 itu targetnya hanya sekitar Rp172 miliar, tetapi realisasinya sekitar Rp232 miliar," kata Adam.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011