Qazvin (ANTARA News/IRNA-OANA) - Pembantu Junior Presiden Iran, Mojtaba Samareh Hashemi, Senin, mengatakan Iran akan segera termasuk di antara negara-negara utama penghasil batang bahan bakar nuklir.

Berbicara pada sebuah konferensi pers, Samareh Hashemi menambahkan, "proyek tentang manufaktur pelat bahan bakar diperkaya 20 persen yang hanya diperlukan untuk Reaktor Riset Teheran (TRR) kini dalam tahap akhir penyelesaian".

Dia mengulangi, "Organisasi Tenaga Atom Iran yang memperoleh dan menyediakan fasilitas, menempatkan mereka, dan menempatkan untuk menggunakan unit, akan difungsikan tepat waktu sesuai jadwal."

Samareh Hashemi juga mengungkapkan tentang penemuan cadangan uranium baru di wilayah Narigan, provinsi Yazd, pada musim dingin 2009 yang membuka sebuah cakrawala menjanjikan untuk mendapatkan akses ke tambang uranium di Iran.

Mengenai peningkatan produksi pada PLTN Air Berat Arak dia mengatakan, "saat ini pabrik itu telah berjalan sesuai dengan jadwal untuk menyediakan persyaratan Reaktor Riset Arak dan menghasilkan pengayaan 10 persen lebih yang inovasi-inovasinya akan dilaksanakan.

Asisten Junior Presiden Iran itu memfokuskan diri pada produksi obat radioterapi baru.

Pembangkit Gallium-Germanium telah diproduksi di Iran untuk pertama kalinya dan saat ini melakukan operasi-operasi eksekutif di provinsi-provinsi Charmahal-Bakhtiari dan Azarbaijan Timur, dan pusat-pusat radioterapi itu telah difungsikan.

Tentang pelaksanaan Orientasi Tujuan Peraturan Subsidi, dia menekankan bahwa proyek telah meningkatkan status bangsa Iran di kancah internasional.

Dia menekankan bahwa banyak negara telah menghadapi banyak masalah dan kesulitan dalam proses-berorientasi tujuan, atau menghilangkan subsidi, atau bahkan membalikkan proses yang telah dilalui setengah jalan.

Samareh Hashemi menambahkan, "beberapa orang mengira bahwa ini juga akan terjadi di Iran, dan pemerintah akan dipaksa untuk membalikkan proses setengah jalan, namun itu tidak hanya tidak terjadi di sini, tapi justru mendapat dukungan rakyat untuk mencapai rencana tersebut, yang meningkat dan diperluas." (*)

(Uu.H-AK/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011