Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda akan ditangani tenaga ahli, teknologi serta desain orang Indonesia dan diharapkan akan menjadi megaproyek kebanggaan bangsa.

"Jembatan Selat Sunda intinya `iconic` Indonesia, oleh sebab itu kita bertekad untuk teknologi, desain, BUMN, BUMD, semua nasional karena kita ingin menjadi `icon` Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Ia mencontohkan Jembatan Semanggi di Jakarta yang dibangun pada 1960-an yang juga merupakan desain dari tenaga ahli Indonesia.

"Kalau yang membangun itu putra-putri Indonesia, desainnya harus putra-putri Indonesia. Tahun 60-an kita sudah bangun Jembatan Semanggi," ujarnya.

Ia menjelaskan jembatan yang menghubungkan Sumatera dan Jawa ini akan menggunakan desain arsitektur dan teknologi tinggi karena diharapkan mampu bertahan terhadap ancaman gempa bumi diatas 9 skala ricther.

"Teknologinya pasti sangat canggih karena di situ ada gunung berapi dan patahan, jadi harus mampu tahan gempa pada skala diatas 9 Skala Ricther," ujarnya.

Saat ini, Hatta mengatakan, pemerintah sedang membuat rencana perpres terakhir mengenai pengembangan kawasan strategis disekitar wilayah Jembatan Selat Sunda untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.

"Kita membangun kawasan, apakah kawasan itu akan jadi `cluster` industri, atau ekonomi khusus itu belum kita tentukan," ujarnya.

Ia juga mengharapkan pembangunan jembatan tersebut dapat mempercepat pembangunan manufaktur di wilayah Sumatera.

"Kalau melihat bagaimana mulai terjadinya migrasi menuju ke Sumatera, industri pengembangan maka kalau ada jembatan itu, besar kemungkinan akan terjadi akselerasi pembangunan manufaktur di kawasan Sumatera," ujarnya.

Namun, Hatta belum dapat memastikan investor yang tertarik untuk berperan dalam pembiayaan pembangunan jembatan yang menurut rencana dibangun pada 2014 ini.

"Saya belum tahu, itu nanti. Karena itu dibentuk satu badan usaha atau konsorsium (untuk pembiayaan) oleh pemerintah dua provinsi (Banten dan Lampung) yang mendapat mandat dari Gubernur se-Sumatera dan se-Jawa karena dananya begitu besar," ujarnya.

(S034/S022/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011