Denpasar (ANTARA News) - Indonesia membagi pengalamannya menjalani fase transformasi demokratisasi secara damai dengan Mesir sejalan peralihan kekuasaan pemerintahan negara itu.

Hal itu dinyatakan Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam surat elektroniknya kepada ANTARA, di Denpasar, Jumat petang, terkait kunjungan singkat Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa ke negara itu, pada Kamis (14/4).

Menurut surat elektroniks itu, Natalegawa berdialog empat mata dengan koleganya, Menteri Luar Negeri Mesir Nabil al-Arabi di Kairo. Indonesia menaruh kepercayaan besar bahwa Mesir akan tetap bisa memainkan peran penting di Kawasan Timur Tengah.

Selain bertemu dengan Menlu Mesir, Marty juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Mesir Dr Essam Sharaf.

"Indonesia akan selalu berada di sisi Mesir dalam upaya bangsa Mesir menuju transisi yang demokratis serta upaya bersama mewujudkan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah," kata Natalegawa.

Peran penting Mesir di kawasan itu, kata Natalegawa, sangat beraneka termasuk dalam mendorong proses perdamaian di Timur Tengah.

Hubungan bilateral Indonesia dan Mesir ataupun eksistensi kedua negara dalam banyak fora internasional sungguh dekat. Hubungan ini telah dirintis sejak Indonesia baru meraih kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, saat Mesir menjadi negara berdaulat pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Antara Soekarno dan Gamal Abdel Nasser sebagai pemimpin kedua negara saat itu, terjalin pula hubungan pribadi yang hangat. Hingga kini, sebagai ilustrasi, pohon dan buah "mangga Soekarno" tetap populer di Mesir setelah Soekarno menghadiahkan bibit tanaman buah itu kepada sahabatnya, Nasser.

"Tali persahabatan yang selama ini telah terjalin antara kedua negara akan dapat terus berkembang dan semakin ditingkatkan," kata Natalegawa.

Natalegawa juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbagi pengalaman dalam proses demokrasi dan transformasi yang telah dilakukan oleh Indonesia.

Dalam kunjungan singkat itu, dibahas pula hubungan bilateral kedua negara dan persiapan Pertemuan Tingkat Menteri dan peringatan 50 tahun Gerakan Non Blok yang akan diselenggarakan di Bali pada akhir Mei 2011.(*)

(T.A037/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011