Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merencanakan Kawasan Puspiptek di Serpong, Tangerang Selatan, Banten hingga seluruh kebun raya di Indonesia yang berada di bawah manajemen BRIN dan pemerintah daerah sepenuhnya menggunakan kendaraan listrik pada akhir 2022.

Selain Kawasan Puspiptek, kawasan lain seperti Cibinong Science Center dan 45 kebun raya di seluruh Indonesia direncanakan tidak lagi menggunakan kendaraan berbasis internal combustion engine (ICE) atau mesin motor bakar, namun menggantikannya dengan kendaraan listrik.

"Sehingga itu akan memunculkan captive market tersendiri untuk berbagai kendaraan listrik," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam pembukaan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 secara hybrid yang diikuti ANTARA di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BRIN dorong 80 persen riset dan pengembangan berasal dari swasta

Handoko menuturkan rencana tersebut akan memunculkan pasar potensial bagi kendaraan listrik di Indonesia, dan menjadi dukungan bagi pelaku usaha atau industri bidang kendaraan listrik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik secara riil dalam jangka pendek.

Ia mengatakan berbagai kendaraan listrik yang digunakan di kawasan-kawasan tersebut tentunya berukuran tidak terlalu besar dan relatif tidak terlalu canggih sehingga orang akan lebih mudah mengenal dan menggunakan kendaraan listrik itu.

Meskipun masih jauh di bawah penjualan kendaraan konvensional, tren menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan kendaraan listrik.

Dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia, Handoko menuturkan komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat.

Pemerintah juga sudah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik setelah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

BRIN berperan menjadi hub kolaborasi dan pengungkit multi pihak untuk mendukung ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Tanah Air.

Beberapa kendala seperti harga kendaraan listrik, harga baterai, dukungan purna jual, dan ketersediaan infrastruktur masih menjadi kekhawatiran calon pengguna kendaraan listrik.

Oleh karenanya, Handoko menuturkan kegiatan riset dan inovasi pada kendaraan listrik menjadi bagian penting untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Tanah Air.

Selain itu, regulasi dan insentif juga harus disinergikan untuk mendukung ekosistem KBLBB di Indonesia.

Baca juga: BRIN dorong swasta masuk aktivitas riset dengan investasi minim
Baca juga: BRIN adakan IEMS 2021 dukung inovasi teknologi KBLBB

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021