Yerusalem (ANTARA News/AFP) - Pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan dua roket ke Israel, Jumat, kata polisi, dalam insiden yang mengakhiri ketenangan dalam serangan lintas batas sejak gencatan senjata tak resmi diberlakukan pekan ini.

Israel seringkali membalas serangan semacam itu dengan serangan udara di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Seorang juru bicara kepolisian Israel mengatakan, dua roket ditembakkan ke arah kota-kota Israel selatan, Ashdod dan Ashekelon, namun tidak ada yang terluka atau kerusakan.

Kekerasan berkobar pekan lalu setelah pejuang Hamas menembakkan roket anti-tank ke seberang perbatasan ke sebuah bis sekolah Israel, yang mencederai seorang remaja Israel. Pasukan Israel membalas dengan serangan udara dan darat yang menewaskan 19 orang Palestina.

Pejuang Gaza menembakkan sedikitnya 140 roket ke Israel selama empat hari pertempuran, yang mereda sejak para penengah Mesir dan PBB mencapai gencatan senjata tak resmi pada Minggu.

Hamas telah menyatakan akan memulihkan ketenangan dan berusaha menghentikan serangan-serangan yang dilakukan kelompok militan lebih kecil di Gaza.

Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011