Mamuju (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyatakan menolak garam Impor masuk ke Indonesia dan meminta seluruh daerah di Indonesia tidak melakukan impor garam.

"Negara kita berpotensi sebagai negara pengekspor garam karena memiliki laut yang cukup luas, bukan justru melakukan impor garam," kata Menteri, di Mamuju, Jumat.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi bangsa ini karena selama dirinya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Indonesia masih menjadi negara yang mengimpor garam karena kebutuhan akan garam negara ini masih cukup tinggi.

"Kebutuhan negara kita akan garam mencapai sekitar 3,5 juta ton per tahun, ini memprihatinkan, sekali dan lebih parahnya lagi, setelah dilacak PT Garam Indonesia yang justru melakukan impor garam itu, padahal seharusnya perusahaan itu yang justru membuat garam untuk masyarakat atau menjadi produsen garam untuk dieskpor keluar negeri," katanya.

Menurut dia, perusahaan garam itu beralasan melakukan impor garam, karena proses pembuatan garam katanya sulit dilakukan, itu sudah disampaikannya dalam rapat kepada pemerintah.

"Saya tidak terima alasan itu, akhirnya saya bawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Nusa Tenggara Timur, kemudian saya bikin tempat khusus tempat pembuatan garam dan ternyata Pak Presiden baru tahu ternyata bikin garam itu mudah, tinggal ambil air, ambil pipa dipanaskan maka jadilah garam itu, akhirnya Pak Presiden yang tahu itu kemudian marah," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, Presiden juga telah menyatakan bahwa pemerintah di Indonesia menolak garam impor dan meminta agar Indonesia dijadikan negara produsen garam, Presiden tidak mau negara ini diatur oleh importir garam yang maunya hanya mencari untung.

Sehingga ia juga meminta agar pemerintah di daerah mulai dari Gubernur dan Bupati juga menolak garam impor dan tidak mengizinkan impor garam masuk ke daerahnya, tetapi berusaha untuk melakukan ekspor garam karena pemerintah di Indonesia akan membantu daerah untuk menjadi produsen garam dengan membuat fasilitas pembuatannya.

"Pemerintah akan membantu pengelolaan daerah di sejumlah daerah yang memiliki potensi produsen garam agar bangsa ini tidak tergantung lagi kepada importir garam, karena potensi garam di Indonesia tidak kalah produksinya," katanya.  (MFH/F003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011