Jakarta (ANTARA News) - PT Newmont Nusa Tenggara akan menuntut kerugian yang ditimbulkan akibat penutupan tambang Batu Hijau yang direncanakan Bupati Sumbawa Barat, NTB Zulkifli Muhadli pada Senin(18/4) .

General Manager Operasi NNT David Lilley dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya kecewa atas rencana Bupati Sumbawa Barat Zulkifli Muhadli yang akan menekan pegawai negeri sipil memblokade secara tidak sah operasi Newmont.

"Jika rencana blokade perusahaan ini tetap dilaksanakan, kami akan menempuh semua tindakan pencegahan dan hukum yang dianggap perlu untuk melindungi operasi, dan menuntut ganti rugi yang akan ditimbulkan," katanya.

Menurut dia, tugas Bupati adalah menegakkan hukum, memastikan ketertiban dan mendukung pembangunan ekonomi, dan bukan melakukan menghentikan operasi NNT.

"Tindakan Bupati ini hanya akan menghambat investasi di Sumbawa Barat dan Indonesia, selain mengurangi pendapatan yang akan diterima pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat dari tambang Batu Hijau," tambahnya.

Lilley meminta pemerintah yang berwenang mengambil tindakan secara damai untuk mencegah rencana sabotase operasi perusahaan itu.

"Kami menghargai dukungan Gubernur NTB dan para pejabat yang dipilih rakyat untuk menentang upaya Bupati memblokade karyawan dan kontraktor kami masuk ke tempat kerja mereka dan menghentikan operasi tambang," ujarnya.

Ia melanjutkan, sesuai kontrak karya, pihaknya mendapat amanah atas nama Pemerintah Indonesia mengoperasikan Batu Hijau secara aman dan bertanggung jawab agar dapat memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemda dan masyarakat setempat.

"Keputusan divestasi saham sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat dan bukan pada NNT maupun para pemegang saham asing NNT," ujarnya.

Menurut dia, dengan menawarkan tujuh persen saham divestasi tersebut, para pemegang saham NNT telah mematuhi ketentuan yang berlaku sesuai kontrak karya yang ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dan NNT pada 1986.

Ia juga menambahkan, pihaknya telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, provinsi maupun kabupaten.  (K007/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011