Bogor (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menjelaskan, Polri akan segera mengumumkan hasil penyelidikan kasus ledakan bom di Mapolresta Cirebon beberapa waktu lalu.

"Mudah-mudahan hari ini ada. Hasil proses pengembangan dan penyelidikan di Polres Cirebon," kata Timur Pradopo ketika ditemui sebelum rapat kerja di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin.

Kapolri menjelaskan, fokus utama penyelidikan adalah identifikasi jenazah yang diduga sebagai pelaku peledakan bom.

"Proses identifikasi itu yang kita dahulukan," katanya.

Sementara itu, langkah lain yang dilakukan penyelidik, termasuk menggeledah beberapa tempat adalah upaya melengkapi data.

Kapolri belum bersedia memastikan bahwa jenazah di Cirebon adalah M. Syarif.

"Sekali lagi semua masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Nanti akan disampaikan tim," katanya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam sudah mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di mesjid Adz Zikro, Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4) adalah Muhammad Syarif usia 32 tahun.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan DNA dan tidak terbantahkan 100 persen," katanya di Jakarta, saat konferensi pers di Rupatama Mabes Polri di Jakarta, Senin.

Hasil pemeriksaan DNA kedua orang tua Syarif yakni bapaknya bernama Abdul Gofur dan ibunya bernama Srimulat dicocokan dengan DNA pelaku, kata Anton.

Peristiwa bom bunuh diri terjadi menjelang salat Jumat (15/4) di Mesjid Az-Zikro, Mapolres Cirebon sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat itu pelaku mendekat ke posisi Kapolres Cirebon, AKBP Herukoco yang saat salat berdiri di baris nomor dua bagian depan.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011