Jakarta (ANTARA News) - Muhammad Syarif Astana Gari (32), pelaku bom bunuh diri di Masjid Al Dzikro Mapolresta Cirebon, juga termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pengusakan minimarket Alfamart di kota itu.

"Syarif masuk dalam lima DPO kasus pengrusakan Alfamart," kata Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Pol Mathius Salempang saat konferensi pers di Rupatama Mabes Polri di Jakarta, Senin.

Namun Mathius tidak menyebutkan kapan tepatnya kejadian pengrusakan Alfamart tersebut, sementara itu enam tersangka lain sudah ditahan.

"Pengrusakan tersebut dilakukan oleh kelompok lokal yang ada di Cirebon terkait soal minuman keras," katanya menambahkan.

Muhamad Syarif tersangka pelaku bom bunuh diri tinggal di Desa Penjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan DNA kedua orang tua Syarif yakni bapaknya bernama Abdul Gofur dan ibunya bernama Sri Mulat dicocokan dengan DNA pelaku.

"Hasil pemeriksaan DNA antara Syarif dan kedua orang tuanya seratus persen cocok dan tidak terbantahkan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Anton Bachrul Alam di tempat yang sama.

Peristiwa bom bunuh diri terjadi menjelang shalat Jumat (15/4) di Mesjid Al Dzikro Mapolresta Cirebon sekitar pukul 12.30 WIB.

Pelaku dengan sengaja mendekatkan diri ke Kapolres Cirebon AKBP Herukoco yang berada di barisan pertama, sedangkan pelaku dari belakang pindah ke barisan kedua.

Pelaku saat melakukan aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang.

Bom ditaruh tersangka pelaku di sebelah kanan perutnya, maka saat bom meledak pada perut tersangka terdapat luka menganga.

Sebelum kejadian tersangka pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.

Pelaku bertinggi badan 180 sentimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning adalah ciri khusus.

Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh.

(S035/Z002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011