Jayapura (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Papua, Mayjen TNI Erfi Triassunu mengatakan pihak TNI, khususnya anggotanya sama sekali tidak terlibat dalam apalagi memback-up penambangan emas liar di Degeuwo, Paniai seperti yang dituduhkan sebagian pihak pada mereka.

"Tidak benar tuduhan kalau TNI yang berada di belakang masyarakat yang menambang emas di Degewo," kata Pangdam kepada wartawan di Jayapura, Selasa.

Menurut Pangdam Erfi Triassunu, justru saat ini pihaknya bersama pemerintah provinsi Papua dan Kepolisian Daerah Papua sedang merencanakan untuk melakukan penertiban di lokasi tambang emas itu.

"Justru saat ini kami sedang mengupayakan untuk melakukan penertiban di sana, tetapi tentunya dilakukan dengan baik, karena itu juga merupakan sumber pendapatan masyarakat. Jangan sampai justru menimbulkan hal baru," terangnya.

Menyinggung adanya laporan beberapa pihak termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengatakan helikopter milik TNI selalu digunakan untuk keluar masuk lokasi tambang yang memang hanya bisa dijangkau dengan jalur udara itu, Pangdam Erfi Triassunu kembali membantahnya.

"Saya sudah turun langsung dan melakukan pengecekan. Saya mau tegaskan kalau semua tuduhan itu tidak benar," ujarnya.

Ia menambahkan, situasi di tempat penambangan emas liar Degeuwo, Paniai, saat ini sangat kondusif, tidak seperti yang dilaporkan beberapa pihak tertentu.

"Justru suasana dan kehidupan masyarakat di Degeuwo, Paniai, sangat baik. Hubungan masyarakat dengan pihak keamanan terutaman TNI juga harmonis," ujarnya.

Berdasarkan laporan beberapa LSM di Papua, lokasi tambang emas liar Degeuwo, Paniai sudah menjadi arena maksiat, dimana berdiri beberapa bar dan rumah bordil di lokasi tengah hutan lebat yang hanya bisa dijangkau dengan jalur udara itu.

Dalam laporan itu TNI/Polri sendiri dituding berada di belakang semua hal itu. (MBK/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011