Jakarta (ANTARA News) - Anggota Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) melihat Melinda Fitriana sempat menangis saat dijemput di salah satu hotel di sekitar Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Dia menangis terlihat tertekan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Herry Rudolf Nahak di Jakarta, Selasa.

Herry menuturkan penyidik belum dapat meminta keterangan banyak terkait kaburnya Melinda dari orang tuanya.

Herry menjemput Melinda di salah satu hotel di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat sekitar pukul 15.00 WIB.

Penemuan Melinda berdasarkan informasi dari orang tua korban, Sapto Hartoyo.

Awalnya orang tua korban melaporkan kejadian hilangnya Melinda kepada Polda Metro Jaya, Senin (18/4) sore.

"Kemudian kita meminta keterangan orang tuanya," ujar Herry.

Berdasarkan informasi orang tua dan penelusuran, petugas menemukan Melinda sendirian sedang membaca buku dan dalam kondisi sadar di hotel tersebut.

Herry menuturkan Melinda sempat menolak saat petugas menjemputnya dari hotel, namun dengan berbagai alasan mahasiswa pascasarjana jurusan Ketahanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, mau dibawa ke Polda Metro Jaya.

Melinda tiba di Polda Metro Jaya bersama petugas sekitar pukul 17.00 WIB, dengan menggunakan kendaraan bernomor polisi DD-1645-HH.

Herry mengungkapkan penyidik akan melibatkan ahli kejiwaan guna memeriksa Melinda.

Melinda dilaporkan hilang dari tempat kamar kontrakkannya di Wisma Fio Jalan Dramaga, Bogor, sejak Jumat (15/4).

Melinda Fitriana merupakan anak dari pasangan Sapto Hartoyo dan Sri Andirani yang tinggal di Villa Bintaro Regency Tangerang Selatan.

Melinda Fitriana juga tercatat sebagai mahasiswi S2 Jurusan Teknologi Pangan IPB. Ia menyelesaikan S1 di Swiss-German University, Bumi Serpong Damai, Tangerang, jurusan teknologi pangan.

Pihak keluarga menyatakan baru kehilangan kontak dengan anaknya pada Jumat lalu, namun teman-teman dekat Melinda di kampus dan tempat kosnya sudah beberapa bulan tidak pernah melihatnya.
(T014)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011