Boyolali (ANTARA News) - Beberapa warga Desa Klego dan Gondanglegi di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terjangkit penyakit chikungunya dan empat orang diantaranya harus dirawat inap di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat.

Kepala Desa Gondanglegi, Sungkono, di Boyolali pada Rabu mengatakan, dari 203 keluarga di Dukuh Goligo, Gondanglegi, ada sekitar 65 persen yang terkena penyakit chikungunya dan empat warga harus menjalani rawat inap di Puskesmas.

Menurut dia, warga yang terkena penyakit chikungunya pertama gejalanya badan terasa demam, nyeri pada persendian kaki dan tangan, sehingga mereka banyak yang mengalami lumpuh.

"Saya juga terkena pertama badan terasa demam, kemudian kaki untuk jalan sakit sehingga harus dibantu tongkat. Kondisi saya kini sudah agak membaik," katanya.

Ia menjelaskan, penyakit tersebut mulai menyerang warga sejak akhir bulan Maret 2011. Penyakit itu, menyerang baik anak-anak, orang dewasa, dan orang tua.

Bahkan, kata dia, serangan chikungunya terhadap warga setempat pada puncaknya terjadi pada awal April. Sehingga, aktivitas warganya sempat terhenti karena banyak sakit.

Namun, warga yang menderita chikungunya kini kondisi kesehatannya sudah masa pemulihan. Mereka yang sebelumnya tidak bisa jalan kini mulai membaik.

Kepala Dukuh III Gondanglegi, Slamet (56) menjelaskan, akibat terserang chikungunya, dirinya tidak dapat bekerja selama sepekan ini.

"Saya kondisi kesehatan sudah agak baikan. Namun, seluruh persedian kaki terasa nyeri jika dinginnya udara malam datang," katanya.

Ia menjelaskan, kebanyakan warganya yang terserang chikungunya tidak mau dirawat di Puskesmas Klego, mereka memilih rawat jalan tidak merepotkan keluarganya.

Sementara penyakit chikungunya yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti juga terjadi di tetangga Desa Gondanglegi, yakni Klego.

Menurut Kepala Desa Klego, Guntur Heru Suprapto, warganya yang terserang chikungunya dan dinyatakan positif oleh Puskesmas setempat ada belasan orang.

"Kami sudah melaporkan ke pihak pemerintah keccamatan dan diteruskan Dinas Kesehatan Boyolali. Desanya rencana akan dilakukan penyemprotan sarang nyamur, pada Senin (25/4)," katanya.

(B018/A033/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011