Medan (ANTARA News) - Empat orang penambang emas di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis sekitar pukul 11.00 WIB ditemukan tewas tertimbun tanah longsor di lokasi penambangan.

Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Taufik Lubis ketika dihubungi ANTARA dari Medan mengatakan, empat orang yang tewas dalam musibah itu yaitu Abut (35), Efi (35), warga Bogor dan Asef (36) dan Saiful (40) adalah penduduk Sukabumi, Jawa Barat.

Jadi yang meninggal dunia itu, menurut dia, bukan warga Madailing Natal, tetapi para perantau yang berasal dari Pulau Jawa.

"Kedatangan mereka ke daerah tersebut, juga tidak pernah melapor kepada pemerintah daerah setempat, sehingga saat kejadian itu, kita juga dibuat repot untuk mencari identitas mereka," kata Taufik.

Selanjutnya, juru bicara Pemkab Madailing Natal itu menjelaskan, peristiwa yang merenggut nyawa perantau tersebut terjadi Rabu (20/4) sore, saat itu korban sedang mencari biji emas di pinggir gunung, namun secara tiba-tiba terjadi longsor dan menutup lobang tempat mereka mencari emas.

Kemudian pencarian terus dilakukan oleh masyarakat setempat, dan hingga Kamis siang barulah ditemukan keempat korban yang tertimbun tanah.

"Penggalian (untuk evakuasi korban) juga sangat sulit karena kedalaman lubang yang mencapai lebih kurang 30 meter, lokasinya juga berbahaya karena berada di pinggir gunung," katanya.

Apalagi, jelasnya, lokasi penambangan emas tersebut, juga dikenal sangat rawan kecelakaan, tidak ada izin dari pemerintah setempat.

"Jadi penambangan yang dikelola masyarakat itu, bisa dibilang liar dan tidak diketahui pemerintah setempat," katanya.

Ketika ditanya dimana dititipkan keempat jenazah itu, Taufik mengatakan, untuk sementara di RSU Panyabungan. Telah dilakukan autopsi terhadap jenazah mereka.

"Hingga saat ini, belum diketahui dimana keempat jenazah itu dikebumikan," kata Taufik.

Merkuri

Informasi diperoleh menyebutkan, para pencari emas di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal diduga menggunakan limbah air raksa (merkuri).

Limbah merkuri juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat daerah tersebut.

Sebab, sisa limbah merkuri itu sering dibuang langsung oleh penambang emas ke sungai yang digunakan warga sebagai tempat pemandian, mencuci dan lain sebagainya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011