Kairo (ANTARA News) - KBRI Beirut memberi penghargaan kepada empat pengusaha Lebanon yang dinilai berhasil menjalin kerja sama perdagangan dengan Indonesia.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum, dalam acara temu bisnis di Beirut pada Rabu (20/4) malam, kata siaran pers KBRI Beirut yang diterima ANTARA di Kairo, Kamis.

Dalam sambutannya, Dubes Dimas mengatakan pemberian penghargaan tersebut bertujuan untuk lebih menggairahkan kegiatan ekspor dan impor kedua negara.

Dubes menjelaskan, acara temu bisnis ini diadakan untuk menyebarluaskan gambaran tentang perkembangan Indonesia terkini di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Lebanon.

Sementara Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Beirut, Ary Raharjo, mengatakan para pengusaha tersebut diberikan penghargaan berdasarkan volume impor perusahaan mereka yang dinilai terbesar dari perusahaan importir Lebanon lainnya dari Indonesia.

Disebutkan, melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia dan Lebanon, Dubes RI mengundang komunitas bisnis Lebanon untuk lebih meningkatkan kontak bisnis yang telah terjalin selama bertahun-tahun dengan para pengusaha Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan kepada lima pengusaha Lebanon yang mengimpor berbagai produk dari Indonesia.

Mereka adalah Philip Boustany dari Boustany United Machineries Co. Sal. (BUMC). Perusahaan ini mengimpor otomotif merek Toyota dari Indonesia. Sebagai Eexclusive Distributor, seluruh Toyota Avanza, Fortuner dan Hilux yang ada di Lebanon diimpor dari Indonesia oleh BUMC.

Antoine Saliba dari perusahaan Mimosa Sanitary Paper Co., yang mengimpor pulp. Malek Sinno dari perusahaan United Timber Corporation Sinno Sal., yang mengimpor plywood dan block board dari Indonesia.

Viken H. Kassabian, Chairman & CEO UNILEC Sal. Perusahaan ini mengimpor LCD Toshiba dari Indonesia. Serta Mohamad Hammoud dari Mustafa Hammoud & Co Sal., yang mengimpor berbagai jenis kertas dari Indonesia.

Temu bisnis bertajuk "Let`s Invest in and Trade with Remarkable Indonesia" di Hotel Movenpick itu dihadiri sejumlah pengusaha setempat, antara lain Ketua KADIN Saida, Mohamad Zaatari, dan Ketua KADIN Zahle, Youssef G. Geha.

Perdagangan bilateral Indonesia-Lebanon meningkat setiap tahun yang pada 2010 mencapai 80,45 juta dolar AS. (M043/A023/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011