Nikosia (ANTARA News) - Lebih dari 70 orang telah ditewaskan, Jumat, oleh pasukan keamanan yang menembaki demonstran anti-pemerintah di Suriah, menurut hitungan korban baru yang dilaporkan oleh aktivis dan kelompok hak asasi manusia.

"Pasukan keamanan Suriah telah melakukan pembunuhan besar-besaran di beberapa kota dan daerah hari ini, sejauh ini telah menewaskan 72 orang dan melukai ratusan orang," kata Komite Hak Asasi Manusia Suriah yang bermarkas di London dalam satu pernyataan yang diterima AFP.

Beberapa aktivis hak asasi manusia Suriah juga telah mempublikasikan daftar sementara yang mencatat kematian lebih dari 70 orang di seluruh negara itu pada Jumat.

Sebelumnya, beberapa saksi dan aktivis melaporkan sedikitnya 38 orang tewas dalam salah satu hari paling berdarah sejak demonstrasi pro-demokrasi meletus di Suriah pada pertengahan Maret lalu.

Anwar Qurabi, pemimpin Organisasi Hak Asasi Manusia Nasional Suriah, telah membicarakan dengan AFP "mengenai 49 kematian dan 20 orang yang dilaporkan hilang".

Beberapa aktivis dan kelompok HAM melaporkan 15 orang tewas di Ezreh di provinsi Daraa di selatan ibu kota Suriah, Damaskus, pusat demonstrasi anti-pemerintah yang meletus pada 15 Maret. Mereka juga melaporkan 15 orang tewas di kota Homs di Suriah tengah.

Mereka mengatakan 30 orang yang lain tewas di beberapa tempat di dekat Damaskus, dan menyatakan bahwa korban sisanya tewas di sejumlah kota lain di negara itu.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, menuturkan hanya "delapan kematian dan 20 orang terluka, termasuk beberapa anggota pasukan keamanan, dalam serangan penjahat-penjahat bersenjata di Ezreh", dan "dua polisi tewas dan 11 terluka di Homs dan Damaskus oleh kelompok-kelompok bersenjata".

Puluhan ribu orang telah berdemonstrasi di Suriah dan menyerukan "penggulingan rezim", yang menunjukkan makin kerasnya tuntutan mereka yang pada awalnya hanya meminta pembaruan dan kebebasan yang lebih besar. Dan demonstrasi terakhir, Jumat, justru terjadi sehari setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad mencabut keadaan darurat. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011