Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Mabes Polri menemukan indikasi otak jaringan teroris berinisial P menginginkan media massa internasional meliput aksi teror peledakan bom di Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten.

"Intinya kegiatan yang mereka rencanakan itu ingin diliput jaringan dari luar, jaringan internasional," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu.

Boy mengungkapkan, jaringan teroris pimpinan P merencanakan media internasional dapat menyiarkan secara langsung aksi teror.

Perwira menengah kepolisian itu menyatakan, hasil penyelidikan sementara menunjukan aksi terorisme membutuhkan media massa agar terpublikasi secara luas.

"Jika diketahui secara luas akan berdampak terhadap perjuangan pelaku teror," ujar Boy.

Penyidik menduga P mengajak kerja sama seorang kamerawan salah satu stasiun televisi swasta nasional berinisial IF guna mencarikan media massa internasional yang dapat mempublikasi rencana aksi teror di Gading Serpong.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menyebutkan, penyidik masih mendalami keterlibatan IF terkait jaringan teroris pimpinan P.

Namun demikian, Boy menegaskan penangkapan IF tidak terkait dengan kapasitasnya sebagai kamerawan televisi.

Hingga saat ini, penyidik belum menemukan dugaan keterlibatan media luar negeri terkait rencana aksi peledakan yang dilakukan jaringan P.(*)

(L.S035*T014/R014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011