Los Angeles (ANTARA News) - Menurut banyak orang, aktor Irlandia Jonathan Rhys Meyers tampaknya diselimuti banyak keberuntungan dalam usianya yang baru 28 tahun, namun ia merasakan biasa-biasa saja. Rhys Meyers, yang membintangi film arahan Woody Allen yang mengeksplorasi keberuntungan, "Match Point", meyakini hal itu terkait dengan mereka yang mampu merebut peluang. Mereka yang menunggu, kehilangan peluang mereka. "Orang yang beruntung mengenali peluang...Orang yang tak beruntung membiarkan keberuntungan berlalu begitu saja," katanya dalam wawancara belum lama ini. "Anda dapat menjadi orang yang mujur dengan memiliki talenta, namun jika anda tidak memiliki kesiapan mental untuk memanfaatkan bakat tersebut dan membiarkannya berlalu, keberuntungan lolos dari diri anda," tambahnya. Rhys Meyers telah menikmati peluang dan merebutnya, dengan membangun karir yang terpilih dari peran kecil seperti peran pembunuh dalam "Michael Collins" dan film berbiaya murah "Velvet Goldmine" dan peranan pendukung dalam beberapa film besar, seperti "Alexander" pada tahun lalu. Namun demikian, "Match Point" menandai inkarnasi terbarunya sebagai pemain utama dalam film yang dijagokan meraih Oscar itu, dan pada musim panas ini aktor bertampang sendu itu menjadi lawan main Tom Cruise dalam "Mission: Impossible III," yang diperkirakan akan menjadi film laris Hollywood. Pengamat film Roger Ebert mengemukakan kepada Reuters, "Match Point" merupakan salah satu dari lima film terbaik Allen. Film tersebut meraih empat nominasi Golden Globe, termasuk satu nominasi untuk drama terbaik. "Match Point" mengandalkan pada Rhys Meyers yang memerankan dengan baik tokoh Chris Wilton, seorang petenis pro asal Irlandia yang sedang menanjak secara sosial dan menemukan dirinya bergaul dengan rapat dengan masyarakat kelas atas Inggris. Allen menyebut aktor berambut hitam bermata biru itu sebagai orang yang "membara dan intens serta penuh konflik dan berkeinginan besar," dan Wilton tepat seperti itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006