Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki keterkaitan Pondok Pesantren Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang dengan Darul Islam (DI) dan Negara Islam Indonesia (NII).

"Polisi sedang mengumpulkan bukti-buktinya, kaitannya tentu masih dalam penyelidikan," kata Sutanto di Jakarta, Kamis.

Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, diduga terkait dengan penyebaran ideologi NII.

Gerakan NII dilakukan melalui pencucian otak dengan memasukkan doktrin-doktrin menyesatkan serta mewajibkan anggotanya mengumpulkan uang untuk organisasi.

Kegiatan gerakan itu telah meresahkan masyarakat di sejumlah daerah.

Tentang kantong-kantong NII di seputar Jakarta, Badan Intelijen telah mengindikasi sejumlah kantong di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Sutanto menambahkan, akan mengambil tindakan hukum jika di lokasi yang diindikasikan sebagai kantong-kantong NII itu terbukti terlibat dalam gerakan tersebut.

"Kalau secara hukum terbukti, tentu harus ada bukti secara hukum. Akan ditindak semua, seperti sudah kita lakukan di Jawa Barat," ujarnya.

Tentang dugaan keterlibatan oknum tentara dalam aksi NII Komandemen Wilayah 9, Sutanto mengatakan,"tidak ada.".

Menurut dia, tidak ada peran TNI dalam gerakan tersebut. "Jangan berpikiran seperti pada masa-masa lalu. Ini sudah reformasi. Tidak ada kayak gitu-gitu," kata Sutanto.

Ia mengatakan, proses hukum yang terjadi saat ini sudah sangat transparan, sehingga masyarakat bisa mengetahui apa yang dilakukan.

"Tolong jangan masuk pada wacana-wacana pihak yang menduga-duga saja," ujar Sutanto.
(R018)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011