New York (ANTARA News) - KBRI Wasington DC telah meminta Amerika Serikat agar tidak berlebihan dalam menyampaikan kepada publik mengenai keamanan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali yang dinilai kurang memenuhi standar internasional. "Kami telah menyampaikan keprihatinan kami melalui Deplu AS, dan tampaknya mereka cukup memahami hal tersebut," kata Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar RI untuk AS, Andri Hadi, di Washington DC, Selasa. Namun, kata Andri Hadi, penyampaian keprihatinan juga perlu diiringi dengan usaha dari pihak pengelola Bandara Ngurah Rai untuk terus meningkatkan kualitas pengamanannya. Transportation Security Administration (TSA) Amerika Serikat pekan lalu mengumumkan temuan bahwa keamanan Bandara Ngurah Rai tidak memenuhi standar International Civil Aviation Organization (ICAO). TSA kemudian juga mempublikasikan temuan itu di bandara-bandara internasional di AS, sehingga dapat dilihat warga yang akan melakukan perjalanan. Di Bandara Gerald Ford Michigan, misalnya, pemberitahuan itu dilakukan secara menyolok dengan menempel stiker-stiker tentang Bandara Ngurah Rai di berbagai tempat, terutama di dekat tempat check-in. Anggota DPR, AS Hikam yang pekan lalu ke Michigan untuk keperluan pribadi juga sempat gusar melihat stiker-stiker yang bisa mengancam pariwisata di Bali itu. " tiker yang menyudutkan langsung Bandara di Bali efek negatifnya bisa melebihi travel warning" kata AS Hikam. Menurut Andri Hadi, keharusan TSA menyampaikan kepada publik sebenarnya juga bisa dilakukan melalui siaran pers atau travel warning, dan tidak perlu melalui stiker-stiker yang mencolok. "Tampaknya pihak TSA juga telah memahami keprihatinan kita. Kami juga telah memeriksa di bandara-bandara internasional di Amerika," katanya. Sejauh ini hasil pemantauan di Bandara Intersional John F. Kennedy di New York, Bandara Liberty International di Newark dan Bandara Dulles di Washington DC, tidak terlihat publikasi yang bisa menimbulkan citra negatif terhadap Indonesia, seperti yang terdapat di Bandara Michigan. "Jika ada publikasi negatif yang berlebihan tentunya kita perlu menyampaikan protes," kata Andri Hadi. (*)

Copyright © ANTARA 2006