Pernah bertemu beberapa kali,"
Jakarta (ANTARA News) - Kamerawan Al Jazeera yang bertugas di Indonesia berinisial B akan diperiksa oleh Polri terkait aksi rencana aksi teror peledakan bom di dekat Gereja Christ Chatedral, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten hari Kamis (21/4).

"Penyidik berencana memeriksa dia sebagai saksi terkait rencana aksi teror," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.

Boy mengatakan bahwa informasinya B, menolak penawaran tersangka Imam Firdaus, salah satu kamerawan stasiun TV swasta. "Pernah bertemu beberapa kali," kata Kabag Penum.

Saat ada 17 tersangka aksi teror yang ditahan adalah Pepi Fernando, Hendi Suhartono alias Jakau, Febri Hermawan, Mugianto, Ade Guntur, Darto, Irman, M. Maulana Sani, Fajar Dwi Setyo, Watono, Jumi Kurniawan, Rifki, M. Syarif, M. Fadli, Deni Carmelita, Imam M. Firdaus dan Watun Maulana.

Polri menduga otak pelaku aksi teror tersebut adalah Pepi yang pernah bergabung dengan NII pada tahun 1998 lalu keluar.

Pepi adalah sarjana strata satu lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat tahun 2001. Fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Islam.

Suami dari tersangka Deni Carmelita tersebut lahir di Sukabumi pada 10 Desember 1979. "Pepi bekerja sebagai penulis buku dan skenario film," kata Boy.

Mabes Polri menduga Pepi sebagai otak pelaku rencana aksi teror peledakan bom di dekat Gereja Christ Chatedral, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten. "Pepi mahir merakit bom," kata Boy.

Polisi menangkap Pepi di Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis (21/4), serta tersangka dua termasuk jaringan teroris yakni Hendi Suhartono dan Muhammad Fadil.

Densus telah menemukan bahan peledak saat menggeledah rumah milik otak pelaku aksi teror, Pepi, di Komplek Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat pada hari Sabtu (23/4).

Boy menuturkan barang bukti berupa satu unit granat nanas, campuran bahan peledak diameter tiga centimeter, "cashing" bom model roket belum terisi bahan peledak, "cashing" bom siap jadi, lima kaleng bom termasuk satu wadah siap ledak terisi bahan peledak.

Selanjutnya, dua adonan bahan peledak sudah jadi, satu unit solder, potongan pipa besi dan jam dinding.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011