Cianjur (ANTARA News) - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Jabar, Minggu, terpaksa menghentikan sementara pencarian dua korban longsor di Kampung Kubang Curug Bubut, Desa Mekarlaksana, Cikadu, Cianjur, Jawa Barat.

Tim Search And Rescue (SAR) serta tenaga gabungan dari anggota TNI dan Polri, serta Satpol PP, menghentikan sementara upaya evakuasi korban longsor Wahyu (32) dan Alaihi Fahat (18) yang dilaporkan tertimbun longsor, Sabtu (30/4).

Berdasarkan penuturan sejumlah saksi mata, kedua korban tertimbun material tanah dan batu dari tebing Curug Bubut ketika tengah bekerja di ladang masing-masing.

Sebelumnya warga sekitar berusaha melakukan evakuasi terhadap keduanya. Namun tingginya material longsoran membuat warga tidak berhasil menemukan tubuh korban.

Warga akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada aparat desa setempat.

Kapolres Cianjur AKBP Dadang Hartanto saat dihubungi, mengatakan, proses pencarian dihentikan demi keselamatan tim evakuasi karena tingginya curah hujan di lokasi.

"Kami terpaksa menghentikan pencarian karena curah hujan yang cukup tinggi dikhawatirkan menyebabkan longsor susulan. Keselamatan tim terancam sehingga kami hentikan pencarian untuk sementara," katanya.

Menurut dia, korban ditengarai masih tertimbun material longsor dari tebing setinggi 15 meter itu.

Dia mengakui, proses evakuasi berjalan lamban karena hanya menggunakan alat manual seperti cangkul dan sekop. Alat berat sulit masuk ke lokasi yang berjarak 50 kilometer dari ibu kota kecamatan.

"Alat berat idak memungkinkan masuk ke lokasi karena terkendala akses jalan yang sulit dilalui kendaraan. Mobil kecil saja sudah sulit apa lagi yang besar," ungkapnya.

Selain menghentikan upaya evakuasi, tinggi curah hujan saat ini juga menghentikan aktivitas pertanian yang dilakukan warga setempat. Warga yang menggarap lahan di dekat lokasi yang dikelilingi tebing tinggi itu menyatakan takut beraktivitas.

"Warga takut terjadi longsor susulan dalam beberapa hari ke depan karena selama ini setiap longsor terjadi selalu ada rentetannya," katanya.(*)
(U.KR-FKR/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011