Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengemukanan bahwa pencegahan aliran sesat di Tanah Air harus dengan pendekatan dakwah yang bersifat mengajak atau merangkul mereka yang terlanjur mengikuti paham tersebut.

"Mereka yang sudah terlanjur mengikuti ajaran sesat harus dirangkul dan diajak kembali kejalan yang benar. Dakwah bukan berarti didepak tapi dirangkul dan dakwah bukan dikucilkan tapi diajak," katanya di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan usai pengukuhan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi Aceh periode 2010-2015, dipimpin Alyasa' Abubakar di Banda Aceh. Ia terpilih dalam Musyawarah Wilayah Muhammadiyah ke-37 yang berlangsung di Aceh Barat Daya (Abdya) akhir Desember 2010.

Menurut Din Syamsuddin, jika ada pihak yang mengembangkan paham adanya nabi baru dan menyebarkan aliran yang tidak sesuai dengan Al Quran dan Hadis maka harus ditolak, karena tidak sesuai dengan Islam.

"Semua kita harus menolak mereka yang mengatakan dirinya menerima wahyu dan menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan Islam namun menamakan Islam," katanya.

Karena itu, semua organisasi keagamaan dapat melakukan pembinaan kembali kepada mereka pengikut aliran sesat sehingga dapat kembali kepada ajaran yang benar.

Namun apabila para pengikut tersebut setelah dilakukan pendekatan dakwah mengajak dan dirangkul masih membandel dan membangkang maka harus dimusuhi.

"Artinya bukan dimusuhi secara brutal melainkan sesuai dengan kesepakatan bersama dan hukum yang berlaku," katanya.

Pihaknya berharap Pemerintah dapat melakukan tindakan cepat bagi para penyebar aliran sesat yang dinilai telah menganggu ketertiban sosial.

"Pemerintah memiliki kewenangan yang besar untuk menindak para penyebar aliran sesat yang kegiatannya meresahkan ketertiban sosial," demikian Din Syamsuddin.

(KR-IFL*BDA1/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011