Banjarnegara (ANTARA News) - Korban bencana tanah longsor di Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jateng, terus bertambah dan hingga Rabu sedikitnya 14 orang meninggal dunia serta ratusan rumah penduduk tertimbun tanah setinggi enam meter. Menurut Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, jumlah korban yang tertimbun tanah dari Gunung Pawinihan bertambah menjadi 14 orang. "Jumlah korban besar kemungkinan akan terus bertambah, mengingat ketinggian tanah yang menimbun permukaan lokasi kejadian mencapai enam meter," katanya. Korban yang mengalami luka-luka, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Banjarnegara. Sebagian korban meninggal sudah dibawa ke puskesmas dan RS terdekat, enam di antaranya sudah dibawa ke RSUD Banjarnegara. Sementara itu salah satu korban balita bernama Fani (5), terpaksa dirujuk ke RSUD Margono, Purwokerto, karena kondisinya sangat memprihatinkan. "Kepala bocah tersebut mengalami luka parah akibat terkena benturan keras pada bagian kepala," ujarnya. Dikatakannya, sedikitnya 102 rumah dari 180 kepala keluarga sehingga mereka terpaksa menginap di rumah saudaranya atau tempat lain yang lebih aman. Sampai kini Tim SAR dari Polda Jateng, Polres Banjarnegara, dan Kodim setempat terus melakukan pencarian terhadap para korban lainnya. Petugas SAR mengaku kesulitan melakukan pencarian para korban yang berada di bawah timbunan lumpur, sehingga sejumlah alat berat terus digiatkan untuk mengeruk tanah yang menimbun belasan korban tanah longsor yang terjadi Rabu, sekitar pukul 05.00 WIB. "Sejak pagi tadi, pencarian para korban tetap terus kami dilakukan. Untung hujan telah reda, sehingga evakuasi pagi hingga siang tadi tidak terganggu oleh cuaca," ungkapnya. Sementara itu, Gubernur Jateng H Mardiyanto ketika meninjau lokasi bencana meminta agar petugas SAR tetap mencari korban-korban lainnya, yang diduga masih banyak di bawah timbunan tanah longsor. Selain memberikan bantuan dana sebesar Rp260 juta untuk warga korban longsor, juga menurunkan sejumlah alat berat berupa empat unit eskavasator dan dua unit buldoser untuk mencari kemungkinan masih ada korban yang tertimbun tanah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006