Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama (I) 2011 secara tahunan (year of year/yoy) mencapai 6,5 persen.

"Dibandingkan triwulan IV 2010 pertumbuhan ekonomi PDB meningkat sebesar 1,5 persen," ujar Kepala BPS, Rusman Heriawan, di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan pada triwulan I juga tercatat perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan nominal Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp1.732,3 triliun.

"Pada 2011 ini diperkirakan PDB Indonesia bisa mencapai Rp 7.400 triliun. Apabila jumlah penduduk kita 241 juta maka PDB per kapita di 2011 mencapai Rp30,7 juta atau 3.550 dolar AS dengan kurs Rp 8.800 per dolar AS," ujar Rusman.

Rusman menambahkan dibandingkan triwulan IV 2010, sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan mengalami peningkatan pada triwulan I 2011 sebesar 18,1 persen.

"Hal ini dikarenakan pada triwulan I 2011, mulai memasuki masa panen untuk padi dan tanaman pangan lainnya, dibandingkan triwulan IV 2010 yang masih paceklik," ujar Rusman.

Sedangkan dibandingkan triwulan I 2010, pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi meningkat 13,8 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran meningkat 7,9 persen serta sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan 2,7 persen.

"Yang meningkat adalah dari sektor komunikasi karena penggunaan telepon genggam meningkat, padahal pengguna jasa pengangkutan seperti ojek menurun, karena konsumen melihat sepeda motor saat ini bukan merupakan barang konsumtif yang mahal," ujarnya.

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi triwulan I secara tahunan didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen, konsumsi pemerintah 3 persen.

Selanjutnya pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi 7,3 persen, komponen ekspor 12,3 persen dan impor meningkat 15,6 persen.

"Belanja pemerintah biasanya mengalami kontraksi dan dengan mencapai 3 persen, maka artinya belanja pemerintah lebih baik dari triwulan I 2010," ujarnya.

Sementara dari nominal PDB sebesar Rp1.732,3 triliun sebanyak 55,7 persen digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, untuk konsumsi pemerintah 6,8 persen, PMTB 31,3 persen, ekspor 25,4 persen dan dikurangi impor barang dan jasa 23,9 persen.

Sedangkan struktur perekonomian Indonesia secara spasial masih didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa yang memberikan kontibusi terhadap PDB sebesar 57,9 persen.

Kemudian, Sumatera 23,5 persen, Kalimantan 9,2 persen, Sulawesi 4,6 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,5 persen serta Maluku dan Papua 2,3 persen.

Secara keseluruhan, Rusman menambahkan sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan transportasi menyumbang masing-masing 1,3 persen dari pertumbuhan triwulan I 6,5 persen.
(T.S034/B008)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011