Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan bahwa penyerapan belanja modal akan menjadi perhatian pemerintah agar dapat lebih berperan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi.

"Belanja modal itu tidak maksimal, realisasinya buruk. Meskipun lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, namun belanja modal masih memprihatikan. Ke depan ini harus menjadi perhatian utama kita," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2011 yang mencapai 6,5 lebih disebabkan karena pergerakan investasi dan perdagangan internasional.

"Pertumbuhan memang banyak yang percaya bahwa akan bergerak diatas 6,4-6,5 persen itu disebabkan karena pergerakan investasi dan perdagangan," ujar Hatta.

Menurut dia, pemerintah di masa mendatang akan memprioritaskan untuk pengembangan industri bahan baku sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor barang modal dan mendorong peningkatan ekspor.

"Prioritas kami bahan baku harus dikembangkan. Sekarang untuk sementara impor memang naik sehingga neraca perdagangan memang mengecil surplusnya, tapi itu karena impor yang didatangkan adalah bahan baku dan barang modal. Ini yang dapat mendorong produksi nantinya (bahan baku), sehingga ekspor pun akan bertambah tinggi," ujarnya.

Untuk peningkatan investasi, Hatta mengharapkan adanya relokasi industri otomotif dari Jepang dan yang sudah dipastikan akan memindahkan basis produksinya adalah pabrik Daihatsu.

"Kita juga menunggu realisasi terjadinya pengalihan industri dari Jepang akibat bencana tsunami itu. Setidaknya, khusus untuk otomotif dipastikan akan ada relokasi otomotif dan pendukung otomotif, atau suku cadangnya ke Indonesia. Pabrik Daihatsu sudah diperkirakan akan menambah investasinya di Indonesia," ujar Hatta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2011 secara tahunan (yoy) mencapai 6,5 persen.

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi triwulan I secara tahunan juga didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi 7,3 persen, komponen ekspor 12,3 persen dan impor meningkat 15,6 persen.

Sedangkan, BPS mencatat pula, pengeluaran konsumsi pemerintah hanya mengalami peningkatan 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Belanja pemerintah biasanya mengalami kontraksi dan dengan mencapai 3 maka artinya belanja pemerintah lebih baik dari triwulan I 2010," ujar Kepala BPS, Rusman Heriawan.
(T.S034/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011