Undangan tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Zainulbahar Noor, kepada Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, di Surabaya, Jumat.
"Selain pariwisata, di sana ada pameran budaya, pendidikan, dan perdagangan," katanya dalam pertemuan dengan Wagub Jatim di Terminal VIP Bandara Juanda itu.
Wagub pun menyambut positif undangan Dubes RI untuk Yordania itu, meskipun belum memberikan kepastian menyetujui undangan tersebut.
Menurut Saifullah, hubungan kerja sama antara Pemerintah Yordania dengan Pemprov Jatim sudah berlangsung lama di bidang perdagangan dan industri.
"Kami berusaha meningkatkan hubungan kerja sama ini untuk kemajuan kedua belah pihak," katanya.
Bidang yang perlu dikerjasamakan dengan Yordania itu, lanjut dia, adalah pariwisata.
"Selama ini jumlah wisatawan Yordania yang berkunjung ke Jatim sedikit sekali dibandingkan dengan negara lain. Ini yang menjadi perhatian kami," katanya.
Jatim memiliki objek wisata yang selama ini sudah mampu menyita perhatian wisatawan mancanegara. Di antara objek wisata itu adalah Gunung Bromo dan Kawah Ijen.
Selain pariwisata, Jatim juga akan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. Wagub berharap ada program pertukaran pelajar antara Jatim dengan Yordania.
Menurut dia, sebagian pelajar Yordania lebih mengenal Malaysia daripada Indonesia untuk menjadi tempat menimba ilmu.
"Kita wajib mempromosikan perguruan tinggi kepada pelajar di Yordania karena di Jatim banyak PTN (perguruan tinggi negeri) yang bagus, salah satunya Universitas Airlangga (Unair)," katanya.
Dengan adanya pertukaran pelajar Yordania dengan Jatim akan menambah devisa bagi pemerintah Indonesia. "Apabila setiap tahunnya ada sekitar 1.000 pelajar Yordania yang menuntut ilmu di Jatim, devisa yang masuk ke negara bisa sampai lima juta dolar AS setiap tahun dengan perhitungan setiap satu mahasiswa menghabiskan 5.000 dolar AS," katanya.(*)
(T.M038/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
