Garut (ANTARA News) - Banjir bandang melanda Kabupaten Garut bagian selatan, Jawa Barat, dan hingga ke lima kecamatan, serta menyebabkan satu orang hilang karena hanyut, Sabtu dini hari.

"Banjir dilaporkan terjadi di lima kecamatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Zatzat Munajat saat melakukan peninjauan lokasi banjir, Sabtu dini hari.

Banjir bandang yang terjadi setelah hujan deras, Sabtu (7/5) sekitar pukul 18.00 WIB, kata Zatzat akibat luapan air sungai yang bermuara ke laut, setelah sebelumnya hujan deras mengguyur kawasan pesisir pantai Garut selatan.

Lima kecamatan dilanda banjir itu, diterangkannya, Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Mekarmukti dan Cisompet, telah merendam rumah penduduk, akses jalan serta areal lahan pertanian warga.

Berdasarkan laporan dari masing-masing kecamatan, kata Zatzat sementara rumah penduduk yang terendam banjir di Kecamatan Cikelet sekitar 50 rumah sedangkan di wilayah lainnya masih belum jelas jumlahnya.

"Datanya masih simpang siur, kita masih menunggu laporan dari masing-masing kecamatan," katanya.

Korban akibat terjangan banjir bandang, kata Zatzat dilaporkan satu orang terbawa hanyut air di Desa Bojong, Kecamatan Pameungpeuk dan belum ditemukan.

"Dilaporkan ada satu orang yang katanya hanyut, tapi apakah hanyut atau berenang menyelematkan diri, kita belum tahu secara pastinya," katanya.

Sedangkan laporan tiga orang korban tewas satu keluarga, akibat rumahnya tertimbun tanah longsor di Desa Kertamukti, Kecamatan Cikelet.

Selain merendam rumah penduduk, banjir tersebut juga merobohkan beberapa tiang listrik, serta gardu dan trafo terendam banjir sehingga aliran listrik mati.

Warga korban banjir, sementara diungsikan ke lokasi dataran tinggi yang dinilai lebih aman dari ancaman banjir luapan sungai.

"Banjir melanda lima kecamatan di Garut ini, kita terus pantau perkembangannya, menunggu laporan dari tiap kecamatan," kata Zatzat.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011