PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan pentingnya kualitas dan keselamatan kerja pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, memastikan pengerjaan proyek infrastruktur tersebut tidak menoleransi adanya kesalahan dalam pengerjaan.

"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," katanya.

Dalam kesempatan ini, Dwiyana menanggapi adanya kesalahan dalam pekerjaan tiang pancang karena adanya pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46 yang ditemukan Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO.

Untuk itu, ia menginstruksikan kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan. SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan konstruksinya.

Namun, berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut.

Pelanggaran dalam pengerjaan rework pembongkaran pier tersebut membuat satu pilar ambruk menimpa ekskavator. Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, karena operator yang menjalankan ekskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa.

Dwiyana memastikan KCIC sudah memanggil kontraktor, melakukan investigasi serta memberikan teguran langsung atas insiden tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," katanya.

Saat ini, Tim Konstruksi dan SSHE PT KCIC sedang melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut dan berkoordinasi dengan semua pihak yang bekerja pada proyek KCJB agar lebih memperhatikan SOP terkait konstruksi.

Hasil dari investigasi tersebut akan langsung dilaporkan kepada tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR.

"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya. Kami juga langsung berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan proyek untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja dan melaksanakan SOP sebaik mungkin," katanya.

Selain itu, sertifikasi desain dan fungsional pier kereta cepat juga dilakukan oleh Tim KKJTJ Kementerian PUPR, termasuk didalamnya tunnel dan jembatan, untuk memastikan kelayakan desain dan fungsi sesuai standar yang berlaku. Usia teknis kontruksi KCJB didesain untuk umur konstruksi 100 tahun.

Baca juga: KCIC sebut kereta cepat dilengkapi dengan fasilitas kereta ukur
Baca juga: Proyek kereta cepat dapat jadi objek pembelajaran
Baca juga: KCIC pastikan konstruksi kereta cepat tidak terpengaruh pencurian besi

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021