Garut (ANTARA News) - Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan bahwa korban tewas dalam bencana banjir dan tanah longsor di Garut, Jawa Barat, belum lama lalu mencapai 10 orang.

"Kita catat data korban dipusatkan di Posko, yang terdata 10 orang tewas," kata Kepala BPBD Jabar, Sigit Udjwalaprana di Garut, Senin.

Identitas 10 orang korban tewas itu, yakni Yuningsih (30), Yoga (17), Heri (12), warga Desa Cigadog, Kecamatan Cikelet, dan Syaiful Hayat (47) warga Desa Sirnabakti, Kecamatan Pameungpeuk, semuanya korban terbawa arus banjir.

Selanjutnya korban tewas Siti Hasanah (42) warga Desa Cigadog, Kecamatan Cikelet, Rohmah (8), Ihsan (15 bulan), Dewi (7), Yusuf (11) warga Kampung Sawah Peuteuy, Desa Kertamukti, Kecamatan Cikelet, korban tertimbun tanah longsor.

Sedangkan satu orang jasad laki-laki yang ditemukan di pesisir pantai laut Santolo, Kecamatan Pameungpeuk, belum diketahui identitas diri sebagai korban banjir atau bukan.

Warga yang dikabarkan hilang, tercatat tiga orang yakni Risman (17) warga Kampung Sawah Peuteuy, Kecamatan Cikelet, Ipin (55) dan Ai (40) warga Kampung Junti, Desa Linggamanik, Kecamatan Cikelet.

Korban yang menjalani perawatan medis di Puskesmas setempat, yakni Toni (34) warga Cigadog, Kecamatan Cikelet, dan Agus Hidayat (39) warga Kecamatan Cibalong mengalami luka akibat diterjang banjir.

Kemudian korban Ade Diman (50), Alwi (4), Wildan (11), Roni (27) warga Sawag Peuteuy, Desa Kertamukti, Kecamatan Cikelet yang mengalami luka berat akibat tanah longsor juga dirawat.

Sigit di posko Pameungpeuk mengatakan data tersebut akurat dari masing-masng kecamatan yang dilanda banjir dan longsor.

Kecamatan yang dilanda banjir bandang, Jumat (6/5) malam, yakni Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet, Cibalong, Cisompet, Mekarmukti dan Pakenjeng, namun daerah yang cukup parah, kata Sigit Pameungpeuk dan Cikelet.

Sementara itu dari seluruh kecamatan yang mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor tercatat rumah rusak berat 118 rumah, rusak sedang 118, rusak ringan 1775.

Sarana umum yang rusak dilanda banjir dan longsor sebanyak 43 jembatan, lima bangunan sekolah, 35 tempat ibadah masjid, 16 irigasi, tiga kantor pemerintahan tersebar di beberapa titik di masing-masing kecamatan, sedangkan lahan pertanian tercatat 882 rusak.

(KR-FPM/D009)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011