Yang utamanya adalah untuk kekebalan kelompok ini yang paling penting...
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amin Soebandrio mengatakan penting untuk mengejar tercapainya vaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap untuk penduduk Indonesia.

Menurut Amin, minimal 70 persen dari populasi Indonesia harus divaksinasi COVID-19 dosis lengkap untuk membentuk kekebalan kelompok di tengah masyarakat.

"Yang utamanya adalah untuk kekebalan kelompok ini yang paling penting," kata Amin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemenkes: 100 juta lebih warga Indonesia sudah divaksin dosis lengkap

Amin menuturkan memang kekebalan yang ditimbulkan dari vaksinasi COVID-19 tidak bertahan selamanya untuk melindungi orang dari infeksi COVID-19. Seiring berjalannya waktu, kekebalan yang terbentuk baik dari vaksinasi COVID-19 maupun infeksi alamiah akan menurun.

Menurut penelitian, kekebalan setelah vaksinasi COVID-19 dosis lengkap dapat bertahan paling lama 12 bulan. Setelah itu, kekebalan akan menurun.

Namun demikian, tubuh yang sudah memiliki kemampuan membentuk antibodi karena dirangsang oleh vaksin COVID-19 ataupun pernah sakit COVID-19, akan memiliki sel memori untuk kembali membentuk kekebalan untuk melawan virus yang sama.

Itu berarti ketika seseorang kembali mendapat serangan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, sel memorinya akan mengingat dan berupaya membentuk kekebalan untuk melawan infeksi virus.

"Secara imunologi, dia punya memori yang bisa mengingat, itu juga faktor penting bahwa nanti kalau dia ketemu lagi dengan virus yang sama atau serupa maka tubuh akan lebih cepat membentuk kekebalan," ujar Amin.

Tetapi setidaknya tubuh sudah belajar untuk melawan virus dengan membentuk kekebalan seperti yang sudah dilakukan ketika terkena infeksi COVID-19 atau yang dirangsang dari vaksinasi COVID-19.

Baca juga: 101,15 juta penduduk RI dapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap

"Kita berharap sel memori itu yang akan berfungsi menghasilkan antibodi setidaknya kalau toh dia (orang) terinfeksi kembali maka tetap saja tubuh ini masih punya kekebalan walaupun tadinya turun, dia (kekebalan) akan cepat naik lagi," tutur Amin.

Oleh karena itu, di tengah keterbatasan ketersediaan vaksin COVID-19, maka yang lebih diutamakan saat ini adalah percepatan vaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap dibanding booster.

Dengan membentuk kekebalan kelompok di tengah masyarakat, maka dapat membangun benteng perisai mencegah virus penyebab COVID-19 menemukan host (manusia) baru untuk menginfeksi tubuh dan bermutasi.

Saat ini, Pemerintah Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 dari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19 serta mengembangkan vaksin Merah Putih.

***3***

Baca juga: Satgas: Vaksinasi tetap berjalan sesuai prioritas dua dosis lengkap

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021