Jakarta (ANTARA) - Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan pihaknya terus memaksimalkan pemantauan penanggulangan bencana Gunung Semeru lewat pemasangan televisi hingga penggunaan Handy Talky (HT).

"Kita sedang melaksanakan upaya untuk memasang televisi yang bisa memantau di titik-titik tertentu," kata Irwan dalam konferensi pers Review Kejadian Bencana Bulan Desember dan Perkembangan Pasca-Erupsi Gunung Semeru yang diikuti di Jakarta, Jumat.

Baca juga: PMI beri bantuan tandon air untuk korban bencana Semeru

Irwan menuturkan televisi itu akan diletakkan di jalur atas menuju curah kobokan atau menuju hilir guna memonitor Gunung Semeru setiap saat. Informasi itu nantinya akan digunakan oleh pihaknya apabila terdapat tanda tak mendukung yang diberikan dari Gunung Sawur.

Untuk bisa mendapatkan informasi dari Gunung Sawur secara maksimal, pihaknya mengoptimalkan strategi dengan memperbanyak pos pantauan supaya bisa memantau dari curah kobokan ke arah puncak aliran Gunung Semeru.

"Ini bisa memantau dari curah kobokan ke arah puncaknya aliran, dari puncak Gunung Semeru yang selama ini bisa kita pantau secara fisik visual, hanya sebatas puncak dari dua kobokan," kata dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan guna mendorong komunikasi lebih baik lagi, para petugas dibekali dengan masing-masing satu buah HT yang telah dihubungkan dengan pos pengamat yang telah terkoordinasi dengan pos pantau, juga titik-titik tertentu untuk mengamati situasi yang ada di lapangan.

Menurut dia, strategi lain yang turut digencarkan adalah memperbanyak orang-orang yang memiliki keahlian khusus di dalam tim relawan untuk memperkuat pelaksanaan pencarian dan evakuasi korban Gunung Semeru.

Baca juga: Air bersih hingga pakaian dalam jadi kebutuhan mendesak korban Semeru

Baca juga: Pemprov Kalteng serahkan bantuan Rp7,5 miliar dampak erupsi Semeru


Sedangkan dalam proses pencarian orang hilang, pihaknya menambah jumlah anjing pelacak untuk mempercepat pencarian korban dalam waktu yang lebih efisien. Dalam hal tersebut, timnya mengupayakan memulai proses pencarian di waktu yang lebih pagi, mengingat pada siang hari cuaca mulai mendung atau hujan.

"Mengingat saat ini musim hujan, tim SAR kita upayakan biasanya mulai pukul 7.30 ataupun 8.00 WIB. Kita sudah koordinasi pada tingkat pusat," kata Irwan.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021