Makassar (ANTARA News) - Ketum PSM Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengajak, pemilik suara di PSSI yang tergabung dalam Kelompok 78, bisa lebih rasional menyikapi ketegasan FIFA menolak George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam bursa calon ketua.

Wali Kota Makassar itu mengatakan di Makassar, Rabu, lebih baik Kelompok 78 memikirkan pengembangan persepakbolaan nasional melalui cara lain ketimbang mendesak dua figur itu dimasukkan dalam bursa.

"Tidak usah memaksakan keduanya tembus. Kita pikirkan cara lain saja," katanya.

Menurutnya, keputusan FIFA sudah mengikat. Sehingga, kalaupun Kelompok 78 memboikot kongres PSSI pada 20 Mei, kongres tersebut tetap berjalan. Kehadiran Komite Normalisasi juga dinilainya wajar sebab lahir dalam situasi luar biasa.

Ilham juga mengatakan, langkah George dan Arifin yang menggugat FIFA melalui Badan Arbitrase Internasional memungkinkan untuk diteruskan. Bahkan jika proses kongres sementara berlangsung.

Namun ia mengingatkan, belum ada negara yang pernah menang melawan FIFA melalui cara arbitrase, termasuk dua negara industri sepak bola, Inggris dan Spanyol.

Ilham menambahkan, Kelompok 78 perlu tetap mendorong George dan Arifin dimasukkan sebagai tokoh dengan posisi terhormat di tubuh organisasi PSSI.

Keduanya dinilai patut mendapat penghargaan tersebut, karena dianggap telah berkontribusi pada proses reformasi PSSI.

Karena tidak masuknya nama George dan Arifin, Ilham menambahkan, pekan depan ia bermaksud mengundang kelompok 78 melakukan pertemuan.

Pertemuan itu dilaksanakan guna mencari pilihan alternatif figur yang benar-benar memiliki komitmen. Menurutnya, sebagai pemimpin PSM Makassar, ia tak akan memaksakan kelompok memilih Ketua Umum HIPMI, Erwin Aksa, figur yang digadang-gadang tim "Juku Eja" tersebut.

"Saya tidak akan paksakan pilih Erwin. Karena dari 15 figur calon ketua umum yang sudah mendaftar, pasti ada yang memiliki komitmen," ujarnya.(*)

(T.KR-AAT/006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011