Lumajang (ANTARA News) - Dalam perjalanan dari Jember menuju Surabaya, rombongan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mendadak berhenti di sebuah mesjid sederhana di pinggir jalan Wates Wetan, Ranuyoso, Lumajang, karena meski dalam perjalanan, shalat Jum`at tidak boleh ditinggalkan. Mendapat kunjungan Presiden yang mendadak itu, jemaah Mesjid Rahmat di pinggir jalan arah Jember-Surabaya itu tampak kaget. "Entah mimpi apa kami dapat shalat bersama Presiden," ujar Slamet, salah seorang jemaah. Dalam jadwal Presiden, rencananya shalat Jumat di salah satu mesjid di Probolinggo, namun karena waktu shalat telah masuk, Presiden memilih shalat di mesjid terdekat yang dilewati. Maka mampirlah rombongan di Mesjid Rahmat yang sederhana itu. Usai shalat, Imam mesjid mendaulat Presiden untuk pidato. Dalam sambutannya, Presiden meminta jemaah untuk tabah dalam menghadapi setiap cobaan, termasuk bencana alam yang terjadi di Jember dan Banjarnegara. Presiden kemudian memberi sumbangan Rp50 juta untuk perbaikan dan pembangunan mesjid. Dalam setiap kunjungan, termasuk ke luar negeri, Presiden Yudhoyono tak pernah meninggalkan shalat Jum`at. Di hotel tempat Presiden, disediakan satu ruangan untuk Shalat Jum`at. Jemaahnya anggota rombongan, termasuk wartawan. Presiden sebelumnya mengunjungi pengungsi akibat tanah longsor di Jember. Dari Jember rombongan Presiden menuju Surabaya. Di sepanjang jalan, yang berjarak tempuh hampir lima jam itu, masyarakat berduyun-duyun menyambut Presiden. Mereka melambaikan tangan yang disambut Presiden dengan lambaian. Selain Ibu Ani Yudhoyono, ikut dalam rombongan antara lain Menteri Dalam Negeri M. Ma`ruf, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Wakil Ketua DPD Irman Gusman. Sebelumnya, ketika mengunjungi pengungsi, selain meminta warga melakukan penghijauan terhadap lahan-lahan yang gundul, Presiden juga mengimbau agar seusai shalat Jumat masyarakat melaksanakan shalat sunah berjamaah untuk memohon kepada Tuhan supaya bencana tidak menimpa kembali. "Selesai shalat Jumat, para jemaah sebaiknya bersama-sama melakukan shalat sunah untuk meminta agar kita semua terhindar dari segala bentuk bencana," kata Presiden. Rombongan Presiden tiba di Jember Kamis (5/1) sore, kemudian langsung menuju ke posko bencana alam di Kecamatan Rambipuji Jember. Pada kesempatan tersebut, Presiden meminta agar dicari penyebab terjadinya bencana alam, baik banjir yang terjadi di Jember, Jatim, maupun tanah longsor di Banjarnegara, Jateng. Menurut Presiden, bencana alam yang menimpa sejumlah daerah dan telah merenggut puluhan nyawa tersebut sudah saatnya ada antisipasi dan penanganan lebih serius. Untuk ke depan, masyarakat diminta untuk lebih waspada dan mencari penyebab utama bencana yang terjadi. "Jika akar penyebab bencana dapat diketahui secara pasti, maka tindakan pencegahannya dapat dilakukan lebih dini," ungkap Presiden. Bencana banjir di Jember hingga Jumat telah tercatat menelan korban 71 jiwa sedangkan tanah longsor di Banjarnegara merenggut 41 jiwa. Sementara itu puluhan orang masih dinyatakan hilang, serta ratusan jiwa lainnya harus tinggal di pengungsian di kedua tempat bencana itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006