Depok (ANTARA) - Sebanyak 17 mahasiswa Universitas Indonesia menjadi bagian dari kepanitiaan pertemuan pertama tingkat Sherpa G20 (1st G20 Sherpa Meeting) yang berlangsung pada 7-8 Desember 2021 di Jakarta.

Koordinator narasumber UI untuk Tim G20 Prof. Evi Fitriani dalam keterangannya, Senin, mengatakan bahwa program magang ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak yang bekerja sama, baik pemerintah maupun UI.

“Pengalaman mendukung kegiatan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan internasional sekelas G20 dan berinteraksi langsung dengan delegasi yang hadir memberikan pengalaman penting dan unik bagi mahasiswa. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya proses pembelajaran mereka sebagai mahasiswa HI FISIP UI tapi juga memperlihatkan keterlibatan generasi muda Indonesia dalam G20,” ujar Evie.

Para mahasiswa yang terlibat sebagai bagian dari program magang ini terdiri dari 12 mahasiswa dari Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Indonesia (HI FISIP UI), empat orang dari Fakultas Ilmu administrasi (FIA UI), dan satu orang dari Fakultas Hukum UI (FHUI).

Baca juga: LPEM UI perkirakan ekonomi triwulan III tumbuh hanya 3,9 - 4,1 persen

Baca juga: Kemenko Perekonomian gandeng UI dan UPH siapkan Presidensi G20 RI


Pertemuan Sherpa dilakukan secara hibrida dan dihadiri oleh 38 delegasi, terdiri dari 19 anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Sebanyak 23 delegasi hadir secara in-person, dan sisanya secara virtual. Pertemuan Pertama Tingkat Sherpa G20 menjadi yang pertama dan pembuka dari seluruh rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa UI membantu panitia nasional G20 Indonesia sebagai asisten liaisson officer (LO) dari para delegasi yang hadir. Mereka bertugas mendampingi delegasi-delegasi tersebut sejak mendarat di Jakarta, dan membantu melancarkan tugas mereka selama pertemuan ini.

Kegiatan magang mahasiswa ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dengan UI yang dilakukan pada Juni 2021 yang lalu.

Kerja sama ini antara lain meliputi pendirian pusat studi/riset/kajian kerja sama ekonomi internasional, penyediaan nara sumber dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, dan pelaksanaan program magang mahasiswa di kantor Sekretariat Sherpa G20 Indonesia.

Kegiatan 1st G20 Sherpa Meeting ini akan dilanjutkan dengan Pertemuan Pertama Tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral (Finance Track) di Bali pada 9-10 Desember 2021. Pada pertemuan Sherpa Track maupun Finance Track, Indonesia menyampaikan agenda prioritas yang menjadi fokus dalam
Presidensi G20 Indonesia.

"Saya tekankan tiga prioritas Indonesia, yaitu membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital," kata Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI, dalam konferensi pers First G20 Sherpa Meeting.

Dalam membantu pemerintah untuk melaksanakan Presidensi G20, UI akan mendirikan Pusat Kajian Kerja Sama Ekonomi Internasional yang akan melibatkan pakar dari berbagai disiplin ilmu, serta menyediakan fasilitas dan dukungan untuk aktivitas penelitian, program magang dan mentorship.

“Kemitraan antara Kemenko Perekonomian dan UI untuk persiapan pelaksanaan Presidensi G20 2022 ini merupakan pelaksanaan dari model kerja sama triple helix, yang merupakan suatu bentuk keniscayaan dalam dunia pendidikan modern saat ini,” ujar Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro pada kesempatan yang berbeda.*

Baca juga: G20 ajang Indonesia tunjukan kapabilitas tangani COVID-19

Baca juga: Kemenkes sebut perhelatan G20 menggunakan sistem "bubble"

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021