Semarang (ANTARA News)- Petugas gabungan pencari korban bencana tanah longsor di Dukuh Gunungraja, Desa Sijeruk, Kabupaten Banjarnegara, Jumat, menemukan 13 mayat lagi di lokasi timbunan tanah longsor. Dengan demikian sampai hari ketiga sejak bencana tanah longsor Rabu lalu (4/1), tercatat 50 penduduk desa setempat tewas dan sebanyak 69 orang belum diketahui nasibnya, namun kemungkinan besar ikut tertimbun tanah longsor. Wartawan ANTARA dari lokasi kejadian Jumat petang melaporkan, ketika 13 mayat dengan beragam usia itu ditemukan, kondisi tubuh mereka sangat mengenaskan, sebagian sudah tidak utuh lagi serta menebarkan bau bangkai. Setelah mayat itu ditemukan langsung dibawa ke tempat pemandian untuk selanjutnya dikafani lalu disalatkan dan dikuburukan. Pemandangan mengharukan terlihat ketika beberapa keluarga langsung menyerbu mobil ambulans yang datang ke tempat pemandian jenazah. Remaja pria berusia sekitar 15 tahun yang belakangan diketahui anak Kasrofi ini menangis keras ketika tahu ayahnya, Kasrofi, menjadi salah seorang dari 13 korban yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan tersebut. Anak Kasrofi ini beberapa saat kemudian pingsan dan dilarikan ke RSUD Banjarnegara. Bupati Banjarnegara Djasri mengatakan, bila cuaca cukup cerah seperti hari Jumat ini, evakuasi mayat diharapkan selesai dalam dua hari mendatang. Istri Jaksa Agung Anisah Abdul Rahman Saleh hari Jumat menyerahkan bantuan Rp 50 juta kepada keluarga korban tanah longsor. Ke-13 korban tewas yang baru ditemukan itu terdiri atas Niswari (45), Naryo (40), Nana Lisnawati (13), Sumardi (50), Rukeni (55), Markoni (60), Nur Khasanah (13), Daryanto (25), Rukmi (60), Eni Setyowati (13), Kasrofi (55), Sartam Sarbini (30) dan Dian ( 8)(*).

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006