Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengingatkan bahwa KPK dan Polri harus bisa bersinergi dalam memberantas korupsi, bukan saling membandingkan.

Dia meyakini kehadiran para mantan penyidik KPK di Polri akan sangat membantu memperkuat institusi dalam memberantas korupsi.

"KPK dan Polri harus terus sinergi, tidak ada cerita saing-saingan, karena DPR dan publik juga tidak mau membanding-bandingkan siapa yang lebih hebat. Masyarakat mau melihat hasil keseluruhannya, hasil nyatanya, yaitu Indonesia Bebas Korupsi," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: 44 eks pegawai KPK terima pembekalan kebijakan pembangunan nasional
Baca juga: Polri ubah Dittipidkor jadi Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Baca juga: Kapolri yakin Novel Baswedan cs perkuat Polri berantas korupsi


Hal itu dikatakan Sahroni terkait pernyataan mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan yang menyebutkan bahwa dirinya masih memiliki keahlian untuk mengendus kasus-kasus dugaan korupsi yang tidak tuntas di KPK.

Sahroni menilai, KPK dan Kepolisian sebagai lembaga penegak hukum, sama-sama memiliki tenaga dan sumber daya manusia yang baik, yang akan mampu bekerja sama untuk memberantas korupsi sampai ke akarnya.

“Polri dan KPK sama-sama punya SDM yang hebat. Saya minta kepada pimpinan dua lembaga ini untuk berkoordinasi secara detail, mengenai porsi dalam pemberantasan korupsi, jangan sampai 'overkill', namun harus berkolaborasi," ujarnya.

Dia juga meminta para ASN di Polri fokus dalam bekerja memberantas korupsi dan mengesampingkan isu yang ada di masa lalu.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021