Palu (ANTARA News) - Polisi membuat skesta dua orang yang dicurigai sebagai pelaku untuk mempercepat pengungkapan kasus peledakan bom pada 31 Desember 2005 di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Wakapolda Sulteng Kombes Pol Soekirno di Palu, Jumat, mengatakan pembuatan sketsa wajah dua orang dicurigai sebagai pelaku dilakukan di oleh tim khusus dari Mabes Polri itu didasarkan atas keterangan beberapa saksi. "Diharapkan dengan adanya sketsa wajah orang tersebut, akan memudahkan penyidik melakukan pengejaran," katanya. Kombespol Soekirno yang mantan Komandan Operasi Pemulihan Keamanan 'Sintuwu Maroso' saat ekskalasi ketegangan memuncak di bekas daerah konflik Poso itu tidak menjelasakan kapan sketsa wajah kedua pelaku peledakan bom Palu diedarkan kepada masyarakat. Para pembuat sketsa wajah tersebut didatangkan dari Jakarta dan dibawa langsung ke Palu oleh Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Irjen Pol Gorris Mere. Soekirno juga mengatakan, penyidik masih mencari keberadaan mobil jenis Panther warna merah yang diduga digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya. "Sayangnya tidak ada saksi yang mengetahui nomor polisi mobil yang dicurigai itu," ujarnya. Untuk memudahkan pengusutan atas mobil yang sempat berhenti di sekitar TKP sebelum terjadi ledakan, Kapolda Sulteng juga telah memerintahkan Direktorat Lalulintas setempat untuk menginventarisir semua mobil sejenis yang terdaftar. Belum ada keterangan lebih lanjut soal perkembangan penyelidikan mobil yang dicurigai itu. Mengenai status Mulyono yang sempat ditangkap polisi beberapa saat setelah terjadi ledakan bom pada akhir Desember lalu karena diduga sebagai pelaku, Soekirno mengatakan kepastian status hukum yang bersangkutan akan ditentukan hari Sabtu (7/1) sebelum pukul 10.00 wita. "Ini sesuai batas akhir pemeriksaan seseorang yang diduga terlibat tindak pidana terorisme," katanya. Sesuai UU No.15 Tahun 2004, polisi diberikan kewenangan menahan dan memeriksa seseorang yang diduga terlihat tindak pidana terorisme selama 7x24 jam. Mulyono sendiri mulai "diamankan" dan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Sulteng sekitar dua jam setelah terjadi ledakan bom di Kawasan Maesa Palu pada pukul 07:05 Wita, karena beberapa saat sebelum kejadian lelaki pendatang berusia 60 tahun asal Kabupaten Parigi-Moutong (Sulteng) ini menurut keterangan saksi terlihat berada di sekitar TKP. Ledakan bom yang menghantam sebuah kios di pasar daging babi Jalan Sulawesi Palu pada penghujung tahun 2005 itu, mengakibatkan tujuh korban tewas dan lebih 50 lainnya mengalami luka sedang sampai berat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006