Magetan (ANTARA News) - Rumah pasangan Juari dan Kartini, keduanya warga Dusun Winong, Desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu, menerima teror bom berupa tas kulit bertuliskan "Awas."

Kepada wartawan, Juari mengatakan, tas tersebut diketahui Minggu pagi dengan posisi tergeletak di halaman depan rumahnya.

"Saat saya keluar rumah Minggu pagi, saya melihat ada tas mencurigakan bertuliskan "Awas". Takut tas tersebut berisi sesuatu yang membahayakan seperti bom atau apa, maka saya langsung lapor ke kantor polisi terdekat," ujar Juari.

Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi dan menetralisirnya. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi dari Polres Magetan mengosongkan tiga rumah, yakni milik Juari dan dua tetangganya Supriyanto dan Jami.

"Kami hanya bertugas untuk mengamankan tempat kejadian perkara atau TKP. Untuk penanganan lebih lanjut kami akan bekerja sama dengan Tim Gegana Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur Kompi II Detasemen C Madiun," ujar Kapolres Magetan, AKBP Awi Setiono.

Hingga informasi ini dilaporkan, ratusan polisi dari Polres Magetan masih berada di lokasi sekitar itu. Mereka berjaga-jaga dan menghalau warga yang berusaha mendekati kawasan situ.

Selama dua bulan terakhir, wilayah Madiun dan Magetan mendapat sedikitnya empat teror bom, antara lain teror bom di Jalan Ciliwung Kota Madiun dan teror bom di Kantor Samsat Kota Madiun.

Lalu , teror bom di SPBU di Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Nglames, Madiun, dan teror bom di sebuah masjid di Kelurahan Maospati, Magetan.(*)

KR-SAS*E011

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011