Dengan KKA nanti lihat selisihnya antara bayi yang divonis stunting, kemudian berapa yang tidak sesuai dengan KKA alias tidak normal tumbuh kembangnya
Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  meresmikan Kartu Kembang Anak (KKA) berbasis "online" untuk memudahkan keluarga di seluruh pelosok negeri melihat kegiatan asuh dan pemantauan tumbuh kembang kesehatan anak.

“Pentingnya KKA itu adalah dapat menjadi sesuatu yang sangat strategis. Karena melalui KKA, yang bisa mengkoreksi populasi yang kita duga sebagai stunting,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Webinar Pengasuhan bertajuk “Pentingnya Memantau Tumbuh Kembang Anak Untuk Cegah Stunting” yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Hasto menjelaskan aplikasi tersebut sudah dapat diunduh melalui playstore yang tersedia pada ponsel android serta dapat diakses melalui situs laman www.kkaonline.bkkbn.go.id.

Terdapat sejumlah fitur yang dihadirkan antara lain fitur layanan untuk mengisikan data anak dan menjawab pertanyaan terkait tumbuh kembang anak, fitur basis wilayah untuk melihat lokasi persebaran Bina Keluarga Balita (BKB) di Indonesia serta fitur data BKB untuk mempermudah orang tua melihat data terkait BKB di seluruh Indonesia.

Pada KKA online itu pula, disediakan empat kolom yang dapat mempermudah orang tua memeriksa apakah perkembangan anak berjalan dengan baik atau terdapat masalah-masalah menyangkut kemampuan anak beradaptasi dengan lingkungan.

Seperti melalui kolom urut tugas perkembangan anak, kolom penilaian tujuh aspek perkembangan anak, kolom untuk memantau kemampuan anak pada umur tertentu serta kolom grafik perkembangan anak.

“Dengan KKA nanti lihat selisihnya antara bayi yang divonis stunting, kemudian berapa yang tidak sesuai dengan KKA alias tidak normal tumbuh kembangnya. Artinya, kalau yang kita vonis pendek tadi, ternyata tujuh variabelnya bagus, perlu kita pertimbangkan bahwa dia hanya pendek tapi tidak stunting,” ujar dia.

Menurut Hasto, KKA online itu merupakan capaian yang bisa meningkatkan antusias keluarga dalam mencermati tumbuh kembang anak, sekaligus memantau suatu wilayah yang nyatanya memiliki potensi stunting yang besar.

Karena melalui online, mempermudah pihaknya mencatat nama dan tempat tinggal anak yang mengalami maslaah tumbuh maupun berisiko stunting. Dia berharap inovasi yang diluncurkan tersebut dapat bermanfaat khusunya dalam menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.

“Semoga KKA menjadi sarana yang sangat bermanfaat, berkah untuk kemajuan penurunan angka stunting, mencegah stunting, mendiagnosis stunting dan untuk perkembangan ilmu kesehatan di Indonesia,” ucap dia.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mengatakan KKA online merupakan sebuah inovasi dalam mengikuti perkembangan media digital dalam era industri 4.0.

Nopian menjelaskan, penggunaan KKA berbasis online dapat mempermudah orang tua dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan pada anak secara rutin.

“Untuk memahami tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak dan menyadari kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya adalah dengan melakukan pemantauan secara rutin,” kata Nopian.

Ia berharap dengan hadirnya KKA secara online sebagai upaya perbaikan pola asuh, dapat menekan angka stunting pada anak melalui pembinaan orang tua dan tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi baik fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral untuk menekan angka stunting di Indonesia.

“Hal tersebut bertujuan untuk mendukung kesehatan anak-anak secara menyeluruh, sehingga menjadi bekal bagi mereka untuk siap sebagai sumber daya manusia yang berkualitas,” tegas dia.
Baca juga: Ruang Bermain Ramah Anak dukung tumbuh kembang anak
Baca juga: Mitos soal tumbuh kembang anak yang harusnya dihindari
Baca juga: BKKBN khawatirkan anak terkena diabetes akibat pola makan tak sehat

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021