Atambua, NTT (ANTARA News)- Hingga Sabtu, aparat TNI dan Polri yang bertugas di perbatasan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Timur (TImtim) belum mengetahui motif penembakan tiga warga sipil oleh Polisi Naasional Timtim (PNTL) pada Jumat (6/1). Keterangan yang diperoleh ANTARA dari Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) NTT-Timtim, Letkol (Art) Ediwan Prabowo, di Atambua, Sabtu, jenazah Candido Mariano, Jose Mausorte dan Stanis Maubere, masih berada di wilayah teritorial Timtim. Masyarakat Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Belu, kata dia, mempercayakan TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dan Kepolisian Resor (Polres) Belu menuntaskan kasus penembakan tiga warga di Sungai Malibaca pada Jumat (6/1). Usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Tohe, ia memaparkan bahwa setelah terjadi penembakan atas Candido Mariano, Jose Mausorte dan Stanis Maubere, Satgas Pamtas mengumpulkan masyarakat untuk musyawarah, yang hasilnya antara lain mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada TNI dan Polri. Para peserta musyawarah masyarakat desa pun sepakat bahwa mereka tetap menunggu kedatangan tiga jenazah yang tertembak itu untuk dimakamkan. "Kami perlu menegaskan bahwa masyarakat Desa Tohe khususnya keluarga yang berduka sangat mengharapkan jenazah para korban dikembalikan ke keluarga masing-masing," katanya. Berdasarkan kesepakatan tersebut, lanjut Ediwan Prabowo, pihak TNI dan Polri terus melakukan koordinasi dengan KBRI di Dili dan aparat keamanan Timtim di Maliana, ibukota Distrik Bobonaro, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Belu, NTT. Pimpinan TNI, sambungnya, meminta semua prajurit di lapangan agar memberikan penjelasan secara bijaksana kepada masyarakat mengenai kasus penembakan tiga warga desa Tohe dan terus mendampingi masyarakat setempat agar tidak terlibat konflik horizontal dengan masyarakat Timtim. Dia menjelaskan, berdasarkan kontak terakhir melalui alat komunikasi jarak jauh dengan Senior Liaison Officer (SLO) Polri, Kombes Pol. Milton Simanjuntak, di Kedutaan Besar RI di Dilli, saat ini pihak KBRI sedang mengupayakan pemulangan tiga jenazah korban penembakan BPU PNTL tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006